Traveloka akan menutup layanan pembayaran tagihan dan isi ulang atau Bills & Top Up mulai bulan depan. Startup ini sebelumnya menghapus layanan logistik Traveloka Send dan pesan-antar makanan Traveloka Eats.
Lantas, apa fokus unicorn ini kedepannya?
President Traveloka Caesar Indra mengatakan tujuan Traveloka adalah fokus pada bisnis travel atau perjalanan. ”Kami ingin membuat perjalanan dapat diakses dengan lancar bagi pelanggan kami,” katanya dalam acara peluncuran “PwC Impact Study commissioned by Traveloka” di Jakarta, Kamis (21/9).
Hal tersebut, menurut dia, akan dilakukan dengan menyediakan produk perjalanan lengkap, komprehensif yang dapat diandalkan dan terjangkau. Perusahaan, menurut dia, akan tetap berusaha tetap relevan dengan konsumen untuk perlu memastikan bahwa apa yang ditawarkan perusahaan tetap penting bagi pelanggan.
“Jadi kami melakukan banyak eksperimen, terkadang menutup produk, terkadang meluncurkan produk dan fitur baru,” kata dia.
Menurut dia, Traveloka kemungkinan akan terus melakukannya dengan eksperimen ini. Ia pun menjelaskan, ada dua area utama fokus Traveloka saat ini. Pertama, pemesanan tiket penerbangan, bus, hingga taksi. Kedua, akomodasi mulai dari penginapan hingga aktivitas atraksi yang memengaruhi banyak mitra kecil.
“Ini adalah hal utama yang kami yakini relevan dan efektif dalam beberapa penawaran lainnya dalam aplikasi kami,” ujar dia.
Meski menutup berbagai layanan, Caesar menegaskan bahwa perusahaan berada dalam “growth mode” atau mode pertumbuhan. Namun, ia tak menyebutkan angka pertumbuhan perusahaan.
Caesar menambahkan bahwa Traveloka akan terus berinovasi untuk melayani masyarakat Indonesia dan memberikan dampak di pasar dalam negeri. Oleh karena itu, perusahaan berfokus untuk memberikan pertumbuhan bagi ekosistem perjalanan dan pariwisata Indonesia, mendorong inovasi dan sumber daya manusia di seluruh negara tempat Traveloka beroperasi, dengan cara:
- Pengembangan teknologi yang berkelanjutan
- Pembinaan komunitas
- Pengembangan industri perjalanan dan pariwisata untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan menjadi fokus terdepan Traveloka.
“Kami berdedikasi untuk mengambil peran penting dalam membentuk masa depan industri pariwisata, baik bagi konsumen kami maupun masyarakat luas,” kata Caesar.
Adapun layanan tagihan dan isi ulang alias Bills & Top Up yang ditutup mulai Oktober, mencakup:
- Pulsa dan paket data
- Mobile postpaid
- Utilitas dan properti
- PLN
- Telkom & Indihome
- TV kabel & internet
- BPJS Kesehatan
- PDAM
- PBB
- Multifinance
- Kartu kredit
- Uang elektronik
- Asuransi
Sementara itu, layanan pembayaran PLN, PBB, dan properti telah ditutup lebih awal pada 11 Agustus. Layanan investasi emas di Traveloka pun sudah tidak tersedia. “Jika Anda ingin terus berinvestasi di Emas, Anda dapat membuat akun Emas baru di Pegadaian,” katanya.
Traveloka sebelumnya juga menutup layanan logistik on-demand Traveloka Send dan pesan-antar makanan Traveloka Eats pada Oktober 2022. Selain itu, menghapus fitur Traveloka Mart pada Agustus tahun lalu.
Mengutip Tech In Asia, perwakilan Traveloka mengatakan bahwa penutupan ini menjadi bagian dari strategi dan prioritas bisnis perusahaan. “Seiring dengan bangkitnya sektor perjalanan, kami antusias ke depan ini,” kata unicorn itu tahun lalu (30/9/2022).
Traveloka menjamin proses sesuai peraturan bagi karyawan, mitra, dan konsumen di kedua layanan tersebut selama penutupan.
Unicorn itu meluncurkan Traveloka Send, Traveloka Eats, dan Traveloka Mart sebagai upaya diversifikasi layanan di tengah pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui, industri pariwisata tertekan aturan penutupan wilayah alias lockdown selama pagebluk.
Meski begitu, Traveloka telah mendapatkan pendanaan mencapai US$ 300 juta atau setara Rp 7,6 triliun dari BlackRock, Allianz Global Investors, Orion Capital Asia, dan Indonesia Investment Authority (INA).
CEO Traveloka Ferry Unardi mengatakan, pembiayaan tersebut memungkinkan perusahaan memperkuat neraca keuangannya seiring dengan bangkitnya industri perjalanan dari pandemi.