Kemenkes dan Startup Asa Ren Kerja Sama Teknologi Skrining Tes Genetik

Katadata
Formasi PPPK Kemenkes 2023
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Lavinda
2/10/2023, 14.39 WIB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan perusahaan rintisan atau startup tes DNA Asa Ren untuk mengembangkan teknologi kesehatan berbasis genomik di Indonesia.

Kemitraan yang dilakukan melalui Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Ditjen Farmalkes) Kemenkes ini bertujuan untuk menghadirkan solusi inovatif berupa identifikasi dini atau skrining tes genetik. 

Teknologi dari hasil kerja sama ini akan memberikan informasi tentang risiko dan kondisi kesehatan. Dengan memadukan pengetahuan genetika dan infrastruktur kesehatan yang ada, teknologi ini dinilai memiliki potensi untuk meningkatkan deteksi dini, menegakkan diagnosis, dan manajemen penyakit yang memberi dampak pada kualitas hidup, serta efisiensi sistem kesehatan secara keseluruhan.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia mengatakan Kemenkes, khususnya Ditjen Farmalkes melihat kemitraan ini sebagai salah satu inovasi yang strategis untuk layanan kesehatan di Indonesia. 

“Sinergi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan membuka peluang baru dalam perawatan kesehatan yang lebih personal dan efektif,” kata dia dalam keterangan pers, Senin (2/10).

Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam penelitian dan inovasi di bidang layanan kesehatan global.

Founder dan CEO Asa Ren Aloysius Liang mengatakan kemitraan Asa Ren dan Ditjen Farmalkes diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak. 

Ia menjelaskan integrasi teknologi kesehatan, seperti aplikasi medis dan rekam medis elektronik (e-Health Records) akan memudahkan dalam mengelola data pasien, mengoptimalkan prosedur medis, dan memungkinkan layanan perawatan yang lebih efisien. 

“Asa Ren berkomitmen mendukung fase pengembangan program genomik nasional yang dikemas oleh Kementerian Kesehatan secara berkelanjutan,” kata dia.

Asa Ren berperan sebagai skrining kesehatan untuk mendeteksi risiko penyakit melalui genetik, berupa informasi yang menawarkan solusi yang memberikan panduan berharga untuk tindakan lebih lanjut.

Tes genetik ini berfokus pada identifikasi risiko preventif dan deteksi awal penyakit, dan bukan bersifat tindakan penyembuhan (curative). 

Aloysius menjelaskan penggunaan polygenic risk scoring (PRS) akan membantu memahami dan memprediksi risiko terhadap penyakit berdasarkan faktor genetik, sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan medis yang lebih tepat dan personalisasi perawatan kesehatan.

Asa Ren juga memulai penelitian riset yang searah dengan tujuan Kemenkes, sehingga hasilnya dapat menjadi produk kesehatan yang dapat digunakan oleh pasien dan klinisi dan juga praktisi kesehatan maupun rumah sakit. Ini untuk mencapai personalized medicine dan precision medicine yang optimal dan efektif.

Kolaborasi ini memiliki tujuan bersama untuk solusi kesehatan masyarakat berbasis teknologi (genomik dan AI) agar dapat membantu pasien, klinisi, dokter, dan praktisi kesehatan lainnya. Selain itu, untuk membantu beban biaya kesehatan masyarakat di masa depan. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memang menekankan investasi di sektor teknologi kesehatan dan bioteknologi tidak hanya memberikan prospek bisnis tetapi juga memperkuat ketahanan kesehatan Indonesia dan memberikan nilai tambah pada layanan kesehatan. 

Melalui pemanfaatan teknologi, Kemkes telah berhasil menjangkau lebih dari 105 juta masyarakat lewat aplikasi SATUSEHAT yang akan terintegrasi dengan seluruh fasilitas kesehatan. SATUSEHAT juga bertujuan untuk membangun sistem informasi kesehatan nasional.

“Fokus saya adalah memastikan kita dapat mencapai layanan kesehatan yang lebih mudah diakses, berkualitas tinggi, dan biaya yang lebih terjangkau bagi semua orang,” kata Budi.

Menyadari pentingnya investasi pada sektor kesehatan, Budi menyampaikan secara terbuka berkolaborasi dengan pihak swasta,  dan pemerintah akan mengatur regulasi untuk memfasilitasi investor. “Jadi kami harus berkomunikasi satu sama lain,” ujar dia. 

Startup Asa Ren berdiri sejak tahun 2016 dan berfokus pada gaya hidup konsumen melalui teknologi yang memungkinkan konsumen untuk mengelola informasi  kesehatan pribadi. 

Perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan ekosistem layanan kesehatan Indonesia dengan produk berbasis genetik, seperti Premium DNA, 360 DNA, Asa Ancestry, Asa Prodigy (produk anak), Medical Check-Up (MCU), dan konsultasi online yang tersedia melalui aplikasi (dapat diunduh dari Apple Store dan Google Play Store). 

Selain itu, pelanggan Asa Ren juga dapat melakukan pembelian produk dari partner reseller Asa Ren.

Reporter: Lenny Septiani