Startup Indonesia gencar melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK tahun lalu. Namun kini teknologi termasuk dalam lima sektor yang masif membuka lowongan kerja, menurut data JobStreet.
Kelima sektor yakni dimaksud yakni kuliner, retail, bank dan keuangan, manufaktur, dan teknologi. Rincian kenaikan lowongan kerja di kelima sektor ini dibandingkan kuartal III 2021 sebagai berikut:
- Kuliner 568%
- Retail 227%
- Bank dan Keuangan 125%
- Manufaktur 92%
- Teknologi 19%
“Kami juga melihat kebangkitan sektor teknologi di Indonesia, diikuti dengan perubahan fokus bisnis yang mengedepankan profitabilitas dan produktivitas,” ujar Indonesia Country Marketing Manager JobStreet by SEEK Sawitri dalam diskusi bertajuk ‘Jobscape of Tomorrow’ di TechInAsia Conference 2023, dikutip dari keterangan pers, Senin (23/10).
Oleh karena itu, penting bagi sektor teknologi di Indonesia untuk:
- Mencapai return of investment atau ROI dalam SDM teknologi. ROI ialah rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi.
- Optimalisasi SDM dengan perampingan jumlah pegawai yang disertai peningkatan kapasitas karyawan
- Perubahan strategi perekrutan secara global guna mencapai produktivitas perusahaan
Selain sektor teknologi atau startup, transformasi digital dalam bisnis disebut sudah menjadi keharusan agar perusahaan dapat terus tumbuh.
Sawitri menyampaikan Indonesia mewakili pertumbuhan ekonomi terbesar di seluruh pasar Asia Tenggara pada 2030. Selain itu, populasi tenaga kerja muda produktif yang tinggi.
Kedua faktor tersebut dinilai akan positif bagi industri, jika diimbangi dengan kemampuan beradaptasi yang tinggi sehingga sangat cocok untuk investasi baru.
Namun Sawitri juga menyinggung soal penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Menurut dia, kemungkinan teknologi ini dapat menggantikan pekerjaan manusia tergantung pada jenis pekerjaan.
“Ada beberapa pekerjaan yang terkena dampak besar-besaran oleh AI , tetapi ada juga yang minim,” kata dia.
Pekerjaan yang berfokus pada pemrosesan data ataupun tugas yang berulang, dinilai dapat diambil alih oleh AI, seperti:
- Pengisian data alias data entry
- Pembuatan konten atau content creation
Sementara itu, pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh AI seperti pekerjaan yang melibatkan beberapa faktor seperti:
- Melibatkan pengambilan keputusan
- Penyelesaian masalah kompleks
- Interaksi manusia
- Hal yang berhubungan dengan moral dan etika
Sawitri juga menyampaikan bahwa teknologi AI berpotensi menciptakan pekerjaan baru misalnya, untuk mengembangkan, mengoptimalkan, dan mengawasi keamanan kecerdasan buatan.