Perusahaan modal ventura tahap awal berskala global, Antler, menggandeng 70 founder untuk melahirkan generasi baru dari startup berdampak tinggi di Indonesia. Ini dilakukan Antler melalui program residensi Day Zero.
Partner Antler Agung Bezharie Hadinegoro mengatakan 70 founder startup yang terpilih mengikuti pelatihan intensif selama 10 minggu dan meluncurkan startup di akhir periode program ini. Selain meluncurkan startup, para pendiri startup tersebut berkesempatan untuk mempresentasikan karya untuk dapat meraih pendanaan tahap awal (pre-seed).
Agung mengungkapkan para pendiri startup ini berasal dari berbagai latar belakang pengalaman, mulai dari wirausahawan, berpengalaman di startup, hingga ahli teknologi.
“Antler ingin mendukung new wave entrepreneurs secepat mungkin,” kata Agung dalam acara Kunjungan Eksklusif: Di Balik Layar Program Residensi Antler Indonesia, di Jakarta, Kamis (26/10).
Program residensi Day Zero yang akan mendukung para founder, seperti:
- Menghubungkan founder dan co-founder potensial
- Menawarkan pendanaan tahap awal (pre-seed)
- Memberikan pelatihan
- Membuka akses ke jaringan global
Selama residensi berlangsung, para founder bisa mengikuti sesi bootcamp intensif, di mana mereka bisa berdiskusi dengan tim dan sesama wirausahawan lainnya untuk mendapatkan peer learning, pertukaran ide, dan umpan balik yang konstruktif.
Agung menyampaikan, keberadaan sesi kolaboratif ini mendorong peserta untuk menajamkan konsep dan strategi bisnis. Program ini juga menawarkan sesi one-on-one dengan tim mentor berpengalaman di Antler, yang akan membantu founder untuk mengatasi tantangan, mendapatkan panduan spesifik, dan konsultasi dengan ahli untuk menyempurnakan strategi bisnis.
Dalam masa residensi, para founder bisa secara aktif mencari co-founder potensial yang selaras dengan visi, misi perusahaan, dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan.
Agung mengatakan terdapat dua tantangan utama yang paling sering dihadapi founder, yakni:
- Mencari co-founder yang tepat
- Menentukan validasi ide bisnis
“Kami di Antler berupaya membantu founder menghadapi tantangan tersebut, dengan menawarkan jaringan terstruktur, bimbingan, dan sumber daya, supaya para founder bisa terus berproses secara efektif,” ujarnya.
Program Residensi sebagai Batu Loncatan
Menurutnya, program residensi Antler menjadi batu loncatan bagi para founder untuk mengakselerasi pemahaman mereka, sambil memupuk pondasi yang kuat dengan bermitra dengan co-founder yang memiliki semangat serta visi yang sama.
Lebih lanjut, Agung mengatakan bahwa Antler memiliki basis data global. Alhasil, partisipan bisa belajar dari sesama founder di berbagai sektor dan negara yang telah sukses meluncurkan bisnis mereka.
Agung menjelaskan, pendekatan komprehensif ini dirancang agar partisipan bisa lebih siap dalam mewujudkan konsep startup mereka menjadi operasional bisnis yang sukses dan menjanjikan.
Program "Day Zero" Antler telah menarik lebih dari 6.000 pendaftar dari berbagai sektor industri dalam beberapa tahun. Secara total, Antler sudah memberikan investasi untuk 44 startup dengan investasi pre-seed untuk startup dan founder terpilih US$ 3,5 juta atau sekitar Rp 53 miliar.
Portfolio Antler mencakup startup berbagai sektor, di antaranya:
- Sektor kesehatan seperti CareNow dan Healthpro
- Sektor brand direct-to-consumer seperti BASE
- Sektor fintech seperti Brick dan Matchmade
- Sektor greentech seperti TruClimate dan agritech Kora