Gojek menguji coba GoRide Nego yang memungkinkan penumpang menawar tarif ojol atau ojek online. Apa itu GoRide Nego?
“Untuk terus memperluas penawaran produk layanan mobilitas roda dua kepada konsumen yang memprioritaskan harga, Perseroan menguji coba GoRide Nego,” kata GoTo Gojek Tokopedia dalam laporan kinerja kuartal III, Senin (30/10).
Namun induk usaha Gojek itu tidak memerinci berapa konsumen yang sudah menguji coba dan di wilayah mana saja.
Sebelumnya, Head of Transportation and Logistic Gojek Steven Halim menyampaikan bahwa GoRide Nego memungkinkan penumpang dan mitra pengemudi ojol atau ojek online bernegosiasi untuk menyepakati harga.
Layanan tersebut rencananya hadir di beberapa wilayah operasional Gojek. Namun perusahaan belum memerinci daerah mana saja yang akan menerapkan skema tarif ojol bisa ditawar ini.
Pesaing Gojek yakni inDrive lebih dulu menerapkan skema tarif ojol yang bisa ditawar. Cara memesan layanan ojol yang bisa ditawar d aplikasi inDrive, sebagai berikut:
- Buka aplikasi inDrive
- Pilih jenis layanan misalnya, mobil, motor atau antarkota
- Masukkan alamat penjemputan
- Masukkan alamat tujuan
- Akan muncul tarif rekomendasi
- Klik menu penawaran
- Masukkan tarif ojol yang diinginkan
- Klik selesai
- Setelah tarif berubah, klik ‘minta kendaraan’
- Aplikasi inDrive akan mencari driver ojol yang sepakat dengan harga yang Anda tentukan
- Akan tampil beberapa mitra pengemudi ojol berikut informasi berupa foto, jenis kendaraan, nama driver, penawaran tarif, jarak, dan estimasi waktu sampai
- Pilih driver ojol
- Klik ‘terima’
- Driver ojol datang menjemput dan mengantar Anda ke lokasi tujuan dengan harga yang sudah disepakati
Tanggapan inDrive soal GoRide Nego Milik Gojek
Rumor bahwa Gojek akan menerapkan skema tarif yang bisa ditawar sebenarnya sudah beredar sejak beberapa bulan lalu. Katadata.co.id pun mengonfirmasi hal ini kepada inDrive menerapkan skema tarif ojol yang bisa ditawar.
Business Development Manager inDrive Indonesia Georgy Malkov mengatakan bahwa inDrive memiliki banyak pesaing di negara lain yang menerapkan skema tawar harga. “Tapi itu tidak berarti bahwa mereka bekerja dengan baik, karena mereka tidak memiliki aset seperti kami,” katanya dalam wawancara eksklusif di Jakarta, pada September (27/9).
Menurut dia, para kompetitor inDrive tidak memiliki pengalaman seperti inDrive yang sudah mulai sejak 2013 dan merambah pasar global. “Anda dapat menyalin sesuatu, tetapi itu tidak berarti bahwa semuanya berjalan dengan baik,” ujarnya.
Selain menerapkan skema tawar menawar harga sejak awal, inDrive tidak memiliki sistem bonus, seperti di Gojek dan Grab. "Ini karena biaya sewa aplikasi kami 10% sudah sangat rendah," kata Director of Ride-Hailing (APAC) inDrive Roman Ermoshin saat konferensi pers terkait perubahan nama di Jakarta, tahun lalu (11/10/2022).
"Kami buat adil sejak awal,” ujar Roman. "Di inDrive, kami meyakini bahwa pengguna dapat selalu bernegosiasi secara langsung. Prinsip people to people tetap tidak berubah dan kini tecermin dalam slogan perusahaan, People Driven.”
Driver Ojol Gojek Khawatir Pendapatan Turun
Mitra pengemudi Gojek Sugito 55 tahun khawatir, skema tarif ditawar pada GoRide Nego tidak cocok diterapkan di Indonesia. Walaupun pesaing Gojek yakni inDrive sudah menerapkan cara ini.
“Pelanggan bisa memilih pengemudi ojol dengan skema itu. Kalau tidak terpilih, bagaimana kami dapat uang untuk makan?” kata Sugito kepada Katadata.co.id, Selasa (31/10).
Ia lebih sepakat Gojek menerapkan skema tarif ojol yang sudah ada. Namun ia berharap aplikator menurunkan biaya bagi hasil yang ditarik dari pendapatan pengemudi.
“Kendalanya justru pada biaya bagi hasil. Bukan persoalan tarif mahal. Kalau biaya komisi itu dihilangkan, harganya standar. Kalau ada biaya untuk asuransi, bisa ditambahkan,” Sugito menambahkan.
Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia SPAI Lily Pujiati pun khawatir skema tarif ojol yang bisa ditawar pada GoRide Nego bisa mengurangi pendapatan mitra pengemudi.
“Aplikator tetap diuntungkan dengan mengumbar harga murah atas layanan. Cara seperti ini bukan hal baru dan sudah dipraktikkan oleh aplikator lain,” kata Lily kepada Katadata.co.id, Selasa (31/10).
Menurutnya, layanan GoRide Nego akan memaksa driver ojol mengambil tawaran tarif murah atau tidak akan mendapatkan order. Sebab, jumlah pengemudi yang lebih banyak ketimbang pesanan.
Katadata.co.id mengonfirmasi kekhawatiran mitra pengemudi ojek online atau ojol tersebut kepada Gojek. Namun belum ada tanggapan.