Gojek Resmi Rilis GoRide Nego, Ini Cara Tawar Tarif Ojol

Gojek
GoRide Nego Gojek
Penulis: Desy Setyowati
10/11/2023, 13.59 WIB

Gojek resmi meluncurkan GoRide Nego di Manado dan Pontianak. Anak usaha GoTo ini akan memperluas layanan tawar menawar tarif ojol atau ojek online ini ke daerah lain secara bertahap.

“Dengan adanya GoRide Nego, Gojekers kini bisa memilih perjalanan yang lebih terjangkau,” kata Gojek dalam laman resmi, Selasa (7/11).

Cara memesan GoRide Nego Gojek sebagai berikut:

  • Perbaharui aplikasi Gojek ke versi terbaru 4.78
  • Buka aplikasi Gojek
  • Klik ikon GoRide
  • Pilih lokasi tujuan dan titik jemput
  • Pilih ikon GoRide Nego
  • Tentukan harga, lalu klik kirim
  • Pilih dan terima tawaran dari pengemudi ojol atau ojek online yang diinginkan
  • Setelah penawaran disepakati, pengemudi ojol Gojek GoRide Nego akan segera menjemput penumpang

“Untuk terus memperluas penawaran produk layanan mobilitas roda dua kepada konsumen yang memprioritaskan harga, Perseroan menguji coba GoRide Nego,” kata GoTo Gojek Tokopedia dalam laporan kinerja kuartal III, akhir bulan lalu (30/10).

Sebelumnya, Head of Transportation and Logistic Gojek Steven Halim menyampaikan bahwa GoRide Nego memungkinkan penumpang dan mitra pengemudi ojol atau ojek online bernegosiasi untuk menyepakati harga.

Pesaing Gojek yakni inDrive lebih dulu menerapkan skema tarif ojol yang bisa ditawar. Business Development Manager inDrive Indonesia Georgy Malkov mengatakan bahwa inDrive memiliki banyak pesaing di negara lain yang menerapkan skema tawar harga.

“Tapi itu tidak berarti bahwa mereka bekerja dengan baik, karena mereka tidak memiliki aset seperti kami,” kata Malkov dalam wawancara eksklusif di Jakarta, pada September (27/9). 

Menurut dia, para kompetitor inDrive tidak memiliki pengalaman seperti inDrive yang sudah mulai sejak 2013 dan merambah pasar global. “Anda dapat menyalin sesuatu, tetapi itu tidak berarti bahwa semuanya  berjalan dengan baik,” ujarnya.

Selain menerapkan skema tawar menawar harga sejak awal, inDrive tidak memiliki sistem bonus, seperti di Gojek dan Grab.  "Ini karena biaya sewa aplikasi kami 10% sudah sangat rendah," kata Director of Ride-Hailing (APAC) inDrive Roman Ermoshin saat konferensi pers terkait perubahan nama di Jakarta, tahun lalu (11/10/2022).

"Kami buat adil sejak awal,” ujar Roman. "Di inDrive, kami meyakini bahwa pengguna dapat selalu bernegosiasi secara langsung. Prinsip people to people tetap tidak berubah dan kini tecermin dalam slogan perusahaan, People Driven.”

Driver Ojol Gojek Khawatir Pendapatan Turun

Mitra pengemudi Gojek Sugito 55 tahun khawatir, skema tarif ditawar pada GoRide Nego tidak cocok diterapkan di Indonesia. Walaupun pesaing Gojek yakni inDrive sudah menerapkan cara ini.

“Pelanggan bisa memilih pengemudi ojol dengan skema itu. Kalau tidak terpilih, bagaimana kami dapat uang untuk makan?” kata Sugito kepada Katadata.co.id, akhir bulan lalu (31/10).

Ia lebih sepakat Gojek menerapkan skema tarif ojol yang sudah ada. Namun ia berharap aplikator menurunkan biaya bagi hasil yang ditarik dari pendapatan pengemudi.

“Kendalanya justru pada biaya bagi hasil. Bukan persoalan tarif mahal. Kalau biaya komisi itu dihilangkan, harganya standar. Kalau ada biaya untuk asuransi, bisa ditambahkan,” Sugito menambahkan.

Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia SPAI Lily Pujiati pun khawatir skema tarif ojol yang bisa ditawar pada GoRide Nego bisa mengurangi pendapatan mitra pengemudi.

“Aplikator tetap diuntungkan dengan mengumbar harga murah atas layanan. Cara seperti ini bukan hal baru dan sudah dipraktikkan oleh aplikator lain,” kata Lily kepada Katadata.co.id, akhir bulan lalu (31/10).

Menurutnya, layanan GoRide Nego akan memaksa driver ojol mengambil tawaran tarif murah atau tidak akan mendapatkan order. Sebab, jumlah pengemudi yang lebih banyak ketimbang pesanan.

Katadata.co.id mengonfirmasi kekhawatiran mitra pengemudi ojek online atau ojol tersebut kepada Gojek. Namun belum ada tanggapan.

Reporter: Desy Setyowati, Lenny Septiani