Transaksi ShopeeFood dan GrabFood Naik, GoFood Turun

Katadata/Desy Setyowati
Aplikasi Shopee, Grab, dan Gojek
Penulis: Desy Setyowati
29/1/2024, 16.28 WIB

Transaksi ShopeeFood dan GrabFood pada 2023 naik dibandingkan 2022 di Indonesia. Sementara itu, pemesanan GoFood turun.

Momentum Works merilis laporan bertajuk ‘Food Delivery Platforms in Southeast Asia 2023’. Transaksi pesan-antar makanan seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood naik tipis dari US$ 4,5 miliar menjadi US$ 4,6 miliar.

Rincian porsi transaksi GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood selama 2022 dan 2023 di Indonesia dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Layanan20222023
PorsiNilaiPorsiNilai
GrabFood49%US$ 2,2 miliar50%US$ 2,3 miliar
GoFood44%US$ 1,98 miliar38%US$ 1,75 miliar
ShopeeFood7%US$ 315 juta12%US$ 552 juta

Secara keseluruhan, transaksi pesan-antar makanan di Asia Tenggara tahun lalu US$ 17,1 miliar atau naik 5% secara tahunan alias year on year (yoy). Rinciannya sebagai berikut:

Perbandingan GMV pesan-antar makanan GrabFood, GoFood hingga ShopeeFood di Asia Tenggara pada 2022 dan 2023 (Katadata/Desy Setyowati, Momentum Works)

Pertumbuhan tertinggi terjadi di Vietnam yakni 27% dan Malaysia 9%. Thailand dan Indonesia naik tipis, sedangkan Singapura stagnan.

“Dengan tekanan yang terus-menerus untuk mencapai profitabilitas berkelanjutan, sebagian besar pemain lama terus mengendalikan subsidi atau promosi pesan-antar makanan dan menerapkan strategi berbeda untuk bersaing,” kata Momentum Works dalam laporan, Senin (29/1).

Transaksi atau GMV GrabFood milik Grab di Asia Tenggara naik 6,8%. Sementara itu, Foodpanda turun 12,9% dan GoFood Gojek melorot 10%.

Rincian porsi transaksi masing-masing platform terhadap keseluruhan GMV di Asia Tenggara yakni:

  1. Grab 55% (US$ 9,4 miliar)
  2. Foodpanda 15,8% (US$ 2,7 miliar)
  3. Gojek 10,5% (US$ 1,8 miliar)
  4. Shopee 8,8% (US$ 1,5 miliar)
  5. Lineman 8,1% (US$ 1,4 miliar)

“Dengan tingginya konsumsi makanan dan minuman, rendahnya penetrasi pesan-antar makanan, dan konsolidasi yang sedang berlangsung, terdapat banyak ruang untuk pertumbuhan bagi platform pesan-antar makanan di Asia Tenggara,” kata CEO Momentum Works Jianggan Li.

“Sambil berfokus pada kemampuan inti mereka, para pemain terkemuka perlu memperhatikan potensi perubahan pasar dan tantangan yang muncul,” Jianggan Li menambahkan.