Pesaing TikTok, SnackVideo Buat Desa Digital dan Bidik Kreator Perdesaan

Antara/HO SnackVideo
SnackVideo
Penulis: Desy Setyowati
28/8/2024, 16.16 WIB

Pesaing TikTok, SnackVideo meluncurkan program desa digital bernama Desa SnackVideo yang berfokus pada konten kehidupan perdesaan. Platform asal Cina mendorong kreator membuat konten keindahan alam di perdesaan. 

"Desa SnackVideo merupakan cara bagi semua orang untuk mengekspresikan kreativitas di mana pun mereka berada," kata Creator Growth and Partnership Manager SnackVideo Wahyu Hidayat dalam keterangan pers, Rabu (28/8). 

Beberapa fitur di desa digital Desa SnackVideo seperti:

  • Balai edukasi
  • Santapan desa berisi tentang makanan khas
  • Teater Komedi
  • Studio kerajinan yang memuat informasi seputar kerajinan tangan di desa
  • Rumah warga untuk berbagi cerita
  • Taman bermain untuk mengenang momen bahagia bersama keluarga

Museum desa untuk menjelajahi tempat khas Indonesia

Sebelumnya, SnackVideo menggelar program SnackStar bertema kekayaan desa, untuk mempromosikan para kreator konten di perdesaan pada akhir Juni (28/6). Ini merupakan program inkubasi kreator untuk mengembangkan karakter yang kuat, serta menciptakan konten sesuai kebutuhan dan minat audiens.

SnackVideo membidik kreator konten di perdesaan yang sudah berkembang. Mereka akan berbagi pengalaman dalam menghadapi tantangan, menemukan solusi, dan mencapai kesuksesan di bidang masing-masing.

Penggerak Swadaya Masyarakat atau PSM Ahli Muda Kementerian Desa PDTT Mujianto dalam Webinar Literasi Digital bertajuk Populer Berkat Konten Lokal pertengahan tahun lalu (14/7/2023) menyampaikan, peran para kreator konten terhadap desa sebenarnya sangat besar.

Kreator konten bisa menjadi pemberi edukasi melalui video yang dibuat misalnya,tentang pertanian, kebersihan, kesehatan, pengelolaan sampah, dan lainnya.

Selain itu, para anak muda desa bisa menggali dan mengembangkan kreativitas dengan cara melihat dan meniru apa yang telah dihasilkan kreator konten.

Menurut Mujianto, desa sebenarnya sangat memerlukan peran para kreator konten untuk memperkenalkan potensi desa, baik dari sisi pariwisata maupun produk lokal. 

“Desa ini juga sebenarnya perlu tenaga dan pikiran teman-teman konten kreator untuk menggali, mendokumentasikan, dan menyebarluaskan potensi di desa," kata Mujianto dalam acara yang digelar oleh Kominfo dan Katadata itu.