Tren Tech Winter Startup Indonesia, Akankah Berlanjut pada 2025? 

Berbagai Sumber
Startup
Penulis: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati
15/1/2025, 17.19 WIB

Fenomena Tech Winter yang sempat membayangi ekosistem startup dalam beberapa tahun terakhir diprediksi mulai mencair pada 2025. Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana, menyatakan adanya tanda-tanda positif dalam pemulihan pendanaan startup di Indonesia.

“Kalau di 2025, kayaknya sih arahnya lebih positif, mungkin juga mulai mencair, jadi ada peluang bagi perusahaan-perusahaan mendapatkan dana lebih,” kata Roderick dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 yang diadakan IDN Media di Jakarta Selatan, Rabu (15/1).

Roderick mengatakan sebelumnya industri menghadapi tantangan besar dengan keterbatasan pendanaan yang signifikan, terutama pada sektor teknologi. Kondisi ini memaksa startup untuk beradaptasi dengan beralih pada pertumbuhan berkelanjutan atau sustainable growth, dibanding mengejar ekspansi cepat dengan biaya tinggi seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

“Di mana perusahaan akan fokus ke core product, untuk mencapai bisnis yang lebih sustain,” ujar dia.

Meski belum sepenuhnya pulih, Roderick menyebut bahwa 2025 akan menjadi tahun yang lebih positif bagi iklim investasi startup di Indonesia. Namun, proses pendanaan diprediksi akan tetap selektif dan membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Kami melihat pendanaan untuk perusahaan dengan fundamental yang kuat tetap berjalan. Startup yang mampu menghadirkan solusi nyata dengan produk inti yang jelas akan tetap mendapat dukungan dari investor,” ujar Roderick.

Dalam dunia investasi, ia menyebut akan selalu mengalami siklus naik-turun. Kendati demikian, ia menyoroti regulasi pemerintah harus bisa selaras dengan inovasi dan tren pendanaan yang akan muncul.

Ia menyebut East Ventures menegaskan akan tetap berinvestasi pada tahun 2025 dengan fokus pada:

  • Founder berkualitas yang memiliki visi jangka panjang
  • Produk dengan solusi nyata terhadap masalah yang ada di pasar
  • Keberlanjutan bisnis dengan model yang matang dan jelas
Reporter: Kamila Meilina