Grab Investasi Rp 1 Triliun di Startup Layanan Mengemudi Jarak Jauh 

KATADATA | Ajeng Dinar Ulfiana
Grab
Penulis: Kamila Meilina
11/11/2025, 13.00 WIB

Grab Holdings Limited mengumumkan rencana untuk menginvestasikan US$ 60 juta atau Rp 1 triliun di perusahaan teknologi mengemudi jarak jauh asal Jerman, Vay Technology GmbH.

CEO Grab Anthony Tan menjelaskan, masa depan mobilitas di Asia Tenggara akan mengandalkan model hibrida yang memadukan keahlian mitra pengemudi dengan kendaraan otonom dan layanan mengemudi jarak jauh. 

“Investasi awal ini akan mempercepat pengembangan teknologi mengemudi jarak jauh Vay sekaligus menciptakan sinergi teknis dan operasional yang bernilai bagi strategi mobilitas jangka panjang Grab,” kata Anthony dikutip dari laman resmi Grab, Senin (10/11). 

Investasi ini memungkinkan Grab memiliki kepemilikan minoritas di Vay, dan jika perusahaan mencapai sejumlah milestone tertentu, Grab berencana menambah investasinya hingga US$ 350 juta dalam satu tahun pertama. 

Milestone itu mencakup pendapatan konsumen, perluasan layanan di kota-kota Amerika Serikat, standar teknologi dan keselamatan, serta persetujuan regulasi untuk beroperasi di kota-kota tambahan di AS.

Vay menawarkan layanan unik melalui aplikasi mobile-nya, pelanggan dapat memesan kendaraan listrik yang dikemudikan jarak jauh oleh “teledriver.” Saat kendaraan tiba, pengemudi jarak jauh melepaskan kendali, dan pelanggan dapat mengendarainya sendiri. 

Setelah perjalanan selesai, pengemudi jarak jauh kembali mengambil alih, sehingga pelanggan tidak perlu repot mencari parkir. Model ini memungkinkan pengemudi jarak jauh melayani lebih banyak perjalanan per jam dengan biaya layanan yang lebih rendah dibandingkan layanan ride-hailing konvensional.

CEO Vay Thomas von der Ohe menyampaikan rencananya menghadirkan puluhan ribu kendaraan listrik berbagi dan tanpa pengemudi dalam beberapa tahun ke depan. 

“Grab merupakan mitra ideal karena visi kami sejalan dalam mengurangi kepemilikan mobil pribadi melalui layanan kendaraan bersama yang on-demand,” kata dia. 

Dengan kehadiran di lebih dari 800 kota di delapan negara Asia Tenggara, Grab berencana memanfaatkan pengalaman dalam manajemen armada, pengembangan produk, dan strategi pemasaran untuk mendukung ekspansi Vay di AS. Selain itu, data mengemudi yang dikumpulkan Vay disebut berpotensi mempercepat pelatihan model AI untuk meningkatkan kemampuan kendaraan otonom Grab.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Kamila Meilina