Transaksi Gojek, Grab, Maxim, inDrive Diramal Rp 167,3 Triliun

Katadata/Fauza Syahputra
Pengemudi ojek online (ojol) melintas di Jalan Panglima Polim, Blok M, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Penulis: Kamila Meilina
13/11/2025, 14.55 WIB

Transaksi layanan transportasi online hingga pengiriman makanan diperkirakan US$ 10 miliar atau Rp 167,3 triliun (kurs Rp 16.730 per US$) tahun ini. Angkanya tumbuh 13% dibandingkan tahun lalu alias year on year (yoy).

Merujuk pada laporan eConomy SEA 2025, nilai transaksi layanan transportasi online dan pesan-antar makanan seperti yang disediakan oleh Gojek, Grab, Maxim hingga inDrive tumbuh dari US$ 9 miliar pada 2024 menjadi US$ 10 miliar.

Nilai transaksinya diperkirakan mencapai US$ 16 miliar pada 2030.

“Ini menunjukkan ada ketahanan dan stabilitas luar biasa dalam perilaku konsumen” kata Country Director Google Indonesia Veronica Utami dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/11).

Namun ia tidak memerinci faktor apa saja yang memengaruhi pertumbuhan transaksi layanan transportasi digital dan pesan-antar makanan tahun ini.

Pada tahun lalu, Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan kenaikan tarif ojol berdampak terhadap transaksi transportasi digital dan pesan-antar makanan berbasis aplikasi.

Pada akhir tahun ini, Presiden Prabowo Subianto berencana menerbitkan Peraturan Presiden alias Perpres taksi online dan ojol. Beberapa waktu lalu, Kepala Negara menyinggung soal persaingan tarif yang sehat.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Kamila Meilina