Pemerintah Jerman dikabarkan menghadapi tagihan sekitar 800 ribu euro atau Rp 12,1 miliar karena gagal meningkatkan (upgrade) sistem operasi komputer dari Windows 7 ke Windows 10, tepat waktu. Tagihan ini untuk biaya sistem pengamanan komputer lantaran Microsoft telah mengakhiri dukungan untuk Windows 7, pekan lalu.

Surat Kabar Jerman Handelsblatt memberitakan bahwa Kementerian Federal Jerman tengah mencari cara untuk mengamankan setidaknya 33 ribu komputer yang masih menggunakan Windows 7. Upaya pengamanan akan dilakukan termasuk dengan membayar sistem pengamanan perpanjangan (extended security protection) yang berlaku selama satu tahun.

Seperti dilansir The Verge, Microsoft tidak lagi menyediakan layanan pembaharuan dan dan perbaikan untuk Windows 7 mulai pekan lalu. Perusahaan yang tidak melakukan migrasi ke Windows 10 dengan tepat waktu bisa membayar sistem pengamanan perpanjangan. Biayanya mahal bila perusahaan masih memiliki ribuan komputer yang menggunakan Windows 7, seperti pemerintah Jerman.

(Baca: Pengguna Diminta Beralih, Windows 10 Microsoft Justru Rentan Malware)

Biaya sistem pengamanan perpanjangan untuk Windows 7 sebesar US$ 25 per komputer saat ini, dan akan naik dua kali lipat menjadi US$ 50 pada 2021, dan kembali naik dua kali lipat menjadi US$ 100 pada 2022.

Biayanya lebih mahal lagi untuk Windows 7 Pro. Biayanya dimulai US$ 50 per komputer saat ini, lalu naik menjadi US$ 100 pada 2021, dan US$ 200 pada 2022. Meskipun, beberapa perusahaan bisa menegosiasikan diskon jika memiliki ribuan komputer.

Pemerintah Jerman dilaporkan tenga di tengah proses upgrade Windows 7 menjadi Windows 10, namun tidak bisa menyelesaikan proses tersebut untuk keseluruhan komputer tepat waktu. Handelsblatt memberitakan, 20 ribu dari 85 ribu komputer di kantor pemerintah Berlin masih menggunakan Windows 7.

(Baca: Beberapa Ponsel Tak Bisa Gunakan WhatsApp Mulai 2020, Ini Daftarnya)

Sebelumnya, Microsoft sudah mengimbau para pengguna Windows 7 untuk melakukan upgrade ke Windows 10. Microsoft merilis Windows 10 pada Juli 2015, dan dibanderol US$ 139 atau sekitar Rp 1,9 juta untuk dapat diunduh.

Pengguna dapat terus menggunakan perangkat komputer dengan Windows 7. Namun OS itu tidak akan menerima pembaruan perangkat lunak dan keamanan, sehingga berisiko terjangkit virus dan malware. "Ke depan, cara terbaik bagi Anda untuk tetap aman yakni menggunakan Windows 10,” demikian pernyataan Microsoft.