Menteri Riset: Startup Sarana Diplomasi Ekonomi Indonesia di Global

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, pameran startup teknologi dan inovasi industri anak negeri di Hall B JCC, Jakarta, pada Kamis (3/10).
26/11/2019, 06.48 WIB

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan, startup menjadi sarana diplomasi ekonomi dan teknologi Indonesia di tingkat dunia. Beberapa perusahaan rintisan Tanah Air seperti Gojek, Traveloka, Bukalapak dan lainnya merambah pasar global.

Karena itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kepala BRIN) ini menilai, jumlah startup perlu ditingkatkan untuk mewujudkan Indonesia Maju pada 2045. Ia mengatakan, kementeriannya bertugas mengembangkan ekonomi digital.

“Kami turut bertanggung jawab menciptakan sebanyak mungkin startup baru dan memastikan kontinuitas bisnisnya,” kata Bambang saat menghadiri acara Kemlu for Startup: Menarik Investasi Modal Ventura Lokal dan Internasional, dikutip dari siaran pers (25/11).

Pemerintah berharap, startup menjadi solusi bagi kebutuhan konsumen dalam negeri dan mampu bersaing di tingkat global. Menurut dia, perusahaan rintisan yang menembus persaingan global dapat menjadi sarana diplomasi ekonomi dan teknologi Indonesia di tingkat dunia.

(Baca: Jokowi: ASEAN dan Korsel Punya Potensi Besar di Industri Kreatif)

Namun, startup menghadapi tantangan pendanaan berkelanjutan. “Hal ini untuk membuat mereka menjadi lebih besar sehingga bisa masuk pasar internasional atau menjadi pemain besar,” katanya.

Karena itu, Bambang menilai para startup butuh modal ventura baik dari dalam maupun luar negeri. Jika hal ini bisa dipenuhi, ia optimistis akan ada lebih banyak startup di Tanah Air.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur