Kominfo dan Asosiasi Kaji 1 Miliar SIM Card yang Rentan Dibobol

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, internet. Kementerian Kominfo dan ATSI berencana mengkaji 1 miliar SIM Card yang rentan dibobol peretas.
17/9/2019, 15.47 WIB

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan  Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi Indonesia (ATSI) berencana mengkaji bagian dari kartu ponsel (SIM Card) yang rentan dibobol peretas (hacker). Bagian itu disebut simjacker.

Perusahaan keamanan, AdaptiveMobile Security baru-baru ini mengungkapkan ada 1 miliar SIM Card di seluruh dunia yang berpotensi dimata-matai oleh peretas. Sebab, ada bagian dari SIM Card yang rentan untuk dibobol.

Menanggapi temuan itu, Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan bahwa instansinya akan bertemu dengan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), operator, dan ahli lainnya untuk membahas hal itu. “Pertemuan akan terbuka (dilakukan) pekan ini,” kata dia di Jakarta, Selasa (17/9).

Wakil Ketua Umum ATSI Merza Fachys pun mengamini rencana pertemuan itu. “Diskusi mengenai apakah SIM Card (yang rentan) itu diproduksi operator atau bukan. Kami akan diskusi dengan semua operator" kata dia.

Merza menjelaskan, anggotanya barumelakukan penyelidikan secara teknis. Sepengetahuannya, kerentanan itu terdeteksi sejak dua tahun lalu. “Tetapi kami belum menemukan kasus yang seheboh ini,” kata Merza.

(Baca: Isu Peretasan Bukalapak dan Pentingnya UU Perlindungan Data Pribadi)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur