Darmin Sebut Fintech Ampuh Dorong Inklusi Keuangan Dibandingkan Bank

Antara
Ilustrasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Ia menilai, fintech lebih ampuh mendorong inklusi keuangan.
4/9/2019, 12.52 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo sepakat bahwa perusahaan teknologi finansial (fintech) efektif meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Karena itu, keduanya menilai regulator perlu memahami lanskap dan ekosistem industri ini.

Darmin mengatakan, adopsi teknologi sangat masif di industri keuangan dewasa ini. Hal itu terlihat dari cara masyarakat mengakses layanan keuangan. “Fintech lebih ampuh mendorong keuangan inklusif,” kata dia saat membuka Indonesia Fintech Forum 2019 di Auditorium Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (4/9).

Ia mencontohkan, bank membantu penerima bantuan sosial (bansos) membuka rekening. “Tapi sedikit sekali yang sebenarnya rekeningnya aktif. Pokoknya rekeningnya itu cuma ada saja. Inklusinya kurang dalam," kata Darmin.

Sedangkan fintech menciptakan beragam produk dan layanan keuangan. Ia berharap, kehadiran industri ini dapat mempercepat terwujudnya inklusi keuangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

(Baca: Ditopang Gopay, Gojek Peringkat ke-11 Perusahaan yang Mengubah Dunia)

Perkembangan fintech di Indonesia tercatat sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Utamanya, fintech pembayaran dan pinjaman (lending).

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, ada 113 fintech pinjaman yang terdaftar. Berdasarkan data BI, ada 58 fintech pembayaran yang berizin per Agustus 2019.

Perkembangan industri ini, kata dia, akan berdampak baik terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Berdasarkan studi oleh PWC tahun ini, disimpulkan bahwa akumulasi pinjaman dari fintech lending mencapai lebih dari Rp 200 triliun pada akhir 2020.

Darmin mengatakan, instansinya menangani penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Paling mudah untuk startup (fintech) masuk ke sana. Kemudian bisa diorganisasikan petani atau peternaknya dalam penyaluran KUR. Di sini tingkat survival-nya tinggi, daripada masuk ke bidang lain,” katanya.

(Baca: Fintech Berpotensi Redam Dampak Negatif Investasi Jangka Pendek Asing)

Halaman: