Pemadaman listrik di sebagian Pulau Jawa pada Ahad (4/8) lalu mengganggu layanan komunikasi. Hal itu kemudian berdampak juga terhadap jumlah transaksi melalui GoPay, OVO, dan DANA.
Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani mengatakan, pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak mengganggu operasional perusahaan. Alhasil, layanan pembayaran melalui GoPay berjalan normal.
Namun, masyarakat kesulitan mengakses layanan GoPay karena ketiadaan jaringan komunikasi. “Ada kemungkinan kualitas layanan internet tidak stabil. Hal ini dapat mengakibatkan kendala pemesanan layanan Gojek atau pembayaran dengan GoPay di beberapa area," kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (6/8).
(Baca: Listrik Mati Berdampak pada Jumlah Kunjungan Shopee dan Bukalapak)
GoPay pun mengimbau agar pengguna memastikan koneksi ke internet lancar sebelum bertransaksi. Hal ini perlu dilakukan supaya proses pembayaran berjalan lancar, sehingga tidak berpotensi menimbulkan kerugian bagi pengguna.
Hal senada disampaikan oleh Direktur OVO Harianto Gunawan. Ia mengatakan bahwa kegiatan operasional perusahaan memang sempat tergganggu akibat listrik mati. Namun, hal itu bisa diatasi menggunkana daya cadangan seperti genset.
Meski begitu, kualitas layanan komunikasi yang menurun akibat listrik mati juga berpengaruh terhadap transaksi menggunakan OVO. “Kami tetap melayani pengguna yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Namun gangguan tersebut menggarisbawahi pentingnya peran infrastruktur,” kata dia.
(Baca: Listrik Mati, Pengemudi Gojek dan Grab Tak Bisa Terima Pesanan)
Perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran besutan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan Ant Financial (Alipay), DANA juga merasakan dampak negatif dari matinya listrik. “Adanya kendala listrik dan sinyal telekomunikasi kemarin (4/8), otomatis mempengaruhi penggunaan DANA,” kata CCO DANA Chrisma Albandjar.
Selain ketiga fintech pembayaran tersebut, pemadaman listrik berdampak terhadap industri berbasis online lainnya. Gojek dan Grab misalnya, tidak bisa menerima pesanan karena ketiadaan layanan komunikasi.
E-commerce seperti Shopee juga terkena dampak pemadaman listrik. Country Brand Manager Shopee Rezky Yanuar mengatakan, kunjungan pengguna ke platform-nya turun sekitar 5% dibanding hari biasanya.
(Baca: Rudiantara Proyeksi Operator Rugi Rp 100 Miliar Akibat Listrik Mati)