Mitra pengemudi Grab menyambut baik wacana perusahaannya yang ingin membangun kantor pusat (headquarter) kedua di Jakarta, Indonesia. Mereka berharap Grab meningkatkan layanan pengaduan seiring dengan rencana tersebut.
Salah satu mitra pengemudi Grab, Slamet (29 tahun) mengatakan, proses pengaduan sangat lama. Padahal, biasanya mitra menggunakan layanan itu jika terkena sanksi penangguhan (suspend). Hukuman itu diberikan karena ada laporan konsumen.
Karenanya, ia meminta agar proses pengaduan dipercepat supaya mitra bisa memberi penjelasan atas laporan konsumen. “Selama ini kami agak susah untuk melaporkan pengaduan yang menimpa kami," kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (30/7).
Ia mencontohkan, jika mengadu secara online butuh waktu sekitar sepekan. Sedangkan jika ia datang langsung ke kantor, aduannya diproses di hari yang sama. Tetapi, ia harus rela mengantre sejak pukul 6 pagi.
Karena proses pengaduan yang lamban, dia tidak bisa bekerja hingga keluhannya diproses. Untuk itu, ia berharap pembangunan kantor pusat Grab di Jakarta dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan terhadap mitra pengemudi.
(Baca: Setelah Bertemu Jokowi, Grab Bakal Bangun Kantor Pusat di Indonesia)
Hal serupa disampaikan oleh Lim (49 tahun). Salah satu mitra Grab ini mengaku perusahaannya memberi sanksi atas laporan konsumen saja. Ia memberi contoh, penumpang memintanya mempercepat perjalanan. Namun, ia justru dilaporkan ke kantor karena dianggap mengebut.
Untuk itu, ia berharap layanan pengaduan untuk mitra pengemudi diperbaiki. “Kami berharap, dengan adanya kantor baru Grab itu nantinya layanan pengaduan bisa lebih mudah dijangkau oleh mitra pengemudi," katanya. Dia juga meminta agar insentif ditingkatkan.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Andre (47 tahun). “Saya senang Grab bangun kantor (pusat) di Jakarta. Jadi (kami harap) kalau mau melapor tidak perlu antre panjang lagi sejak pagi," kata dia. Berdasarkan pengalamannya, dia harus menunggu dua jam supaya aduannya ditanggapi perusahaan.
(Baca: Dapat Modal Rp 28,4 T, Grab Fokus Garap Transportasi dan Kesehatan)
Adapun Grab berencana membangun kantor pusat di Jakarta, seiring dengan tambahan investasi US$ 2 miliar dari SoftBank. Plan ini disampaikan Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata usai mendampingi Bos SoftBank Masayoshi Son bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kemarin (29/7).
Saat ini, markas utama Grab berada di Singapura. Kini, Grab ingin menjadi decacorn atau startup bervaluasi US$ 10 miliar di Indonesia. "Pembukaan headquarter di Indonesia akan menjadikan Grab sebagai unicorn nasional," katanya usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/7).
(Baca: Grab Berencana Ekspansi Senilai Rp 91 Triliun Demi Gulingkan Gojek)