Penyedia solusi pemasaran dan penjualan omnichannel, Pomona memperoleh tambahan modal US$ 3 juta atau sekitar Rp 42 miliar. Putaran pendanaan seri A-2 itu dipimpin oleh Vynn Capital, didukung oleh Ventech China dan Amand Ventures.
Investor terdahulu Pomona, yakni Stellar Kapital dan Central Capital Ventura turut terlibat dalam pendanaan itu. Startup digitalisasi toko offline itu berencana menggunakan dana segar tersebut untuk mengembangkan produk dan layanan baru.
“Kami akan memperkenalkan layanan baru untuk menyelesaikan proposisi kami untuk menjadi penyedia solusi teknologi consumer packaged goods (CPG) dan fast-moving consumer goods (FMCG) ujung-ke-ujung,” kata Pendiri sekaligus CEO Benz Budiman dikutip dari KrAsia, Rabu (24/7).
Layanan baru tersebut, kata dia, akan berfokus untuk meningkatkan transparansi di pasar modern dan tradisional bagi pemegang merek (brand). “Hal ini untuk membantu mereka mengurangi biaya dan memberikan pemahaman real-time tentang apa yang terjadi secara offline,” katanya.
(Baca: Integrasikan Layanan Online-Offline, Tokopedia Gaet 200 Ribu Warung)
Pomona menyediakan aplikasi untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke toko offline. Melalui aplikasi bernama Pomona, pengguna bisa mengumpulkan poin yang bisa ditukar dengan pulsa, voucher, dan hadiah lainnya.
Perusahaan rintisan yang berdiri pada Mei 2016 itu juga menawarkan uang kembali (cashback). Strategi pemasaran seperti ini diharapkan bisa meningkatkan transaksi di toko offline.
Mekanisme cashback ini mendorong konsumen untuk terlibat dengan merek di platform Pomona. Selain itu, Benz menilai hal ini memungkinkan perusahaan untuk lebih memahami perilaku pelanggan lokal. Hasil kajian itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produk.
Saat ini, Pomona bekerja sama dengan lebih dari 50 merek CPG dan FMCG di Indonesia dan internasional. “Kami memiliki 150 ribu pengguna aktif setiap bulan dan berharap ini tumbuh dengan cepat ketika kami membangun penetrasi, terutama ke pasar perdesaan dan menambahkan merek dan produk baru ke platform kami,” katanya.
(Baca: Perluas Layanan Online-Offline, Blibli Bidik 12 Ribu Toko di 2019)
Benz menyampaikan, perusahaannya menawarkan solusi pemasaran dari ujung ke ujung. Di tengah perkembangan e-commerce, Pomona mengadopsi teknologi untuk mendorong digitalisasi toko offline.
Konsep bisnis seperti ini mirip dengan GoToMalls. Startup itu menggunakan kecerdasan buatan, geolokasi, chatbot, hingga Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) pada platform-nya.
Dengan AR dan VR misalnya, GoToMalls dapat menampilkan sederet penawaran dan promosi ketika konsumen menunjuk sebuah gerai di dalam mal. Konsumen bisa menjelajahi mal dan gerai retail di dalamnya secara real time-virtual.
(Baca: GoToMalls Rilis Fitur Virtual Toko untuk Menarik Pengunjung Baru)