EV Growth Pimpin Investasi Rp 250 Miliar di Startup Logistik Waresix

East Ventures
Ilustrasi, Co-founder sekaligus CEO Waresix Andree Susanto. Startup logistik, Waresix mengumumkan perolehan pendanaan seri A US$ 14,5 juta atau sekitar Rp 250 miliar
Penulis: Desy Setyowati
5/7/2019, 11.48 WIB

Startup logistik Waresix mengumumkan telah mendapatkan pendanaan seri A US$ 14,5 juta atau sekitar Rp 250 miliar. Pendanaan berasal dari EV Growth, SMDV dan modal ventura asal Singapura, Jungle Ventures. EV Growth memimpin pendanaan ini. 

Rencananya, dana ini akan dipakai untuk memperluas cakupan dan mengembangkan teknologi. Saat ini, perusahaan telah memiliki 20 ribu truk dan 200 gudang di Indonesia. Sebelum pendanaan ini, Waresix mendapatkan pendanaan Pra Seri A US$ 1,6 juta atau sekitar Rp 23 miliar. 

“Kami akan terus mengembangkan jaringan transportasi darat dan gudang ke kota-kota yang lebih kecil di Indonesia, serta membuat inovasi lebih lanjut terhadap proses rantai pasokan (supply chain),” kata Co-Founder sekaligus CEO Waresix Andree Susanto dalam siaran pers, Jumat (5/7).

(Baca: Tumbuh Pesat, Startup Logistik Waresix Optimistis Hasilkan Laba)

Andree menjelaskan, perusahaan fokus meningkatkan efisiensi distribusi di Indonesia. Caranya, memanfaatkan aset seperti gudang dan menghilangkan peran pihak ketiga yang bertindak sebagai broker di bisnis logistik. Karena itu, Waresix menyediakan layanan multi moda yang mencakup transportasi darat dan laut, penanganan kargo, dan tempat pendingi (cold storage).

Dengan cara ini, Andree optimistis bisa memaksimalkan utilisasi area gudang dan menghindari operasional truk dengan muatan kosong. “Kami memanfaatkan jaringan gudang kami yang luas untuk menarik permintaan dan membuat efek jaringan (network effect) untuk ekosistem truk kami,” katanya.

Keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan menjadi salah satu tantangan bagi pemain di bidang logistik. Ia tak heran jika biaya logistik hampir mencapai seperempat Produk Domestik Bruto (PDB) yang senilai Rp 14.500 triliun.

Bank Dunia dalam laporan bertajuk Logistics Performance Index 2018 menyebutkan, sektor logistik Indonesia telah membaik dalam beberapa tahun terakhir. Namun, rasio antara biaya logistik dengan PDB Indonesia masih tinggi, yakni 24%, sehingga masih tertinggal dibanding Thailand dan Malaysia.

Di satu sisi, pertumbuhan e-commerce di Tanah Air tergolong cepat. “Kami akan menggunakan dana segar ini untuk memperluas jangkauan kami demi mendukung transformasi digital di sektor kargo domestik Indonesia yang bernilai Rp 3.400 triliun,” kata dia.

(Baca: East Ventures Suntik Modal Startup Logistik, Triplogic)

Co-founder Waresix Edwin menambahkan, perusahaannya juga akan berinvestasi lebih lanjut pada bidang penelitian dan pengembangan (R&D) guna meningkatkan kemampuan data analisis. “Teknologi kami akan menggabungkan data analisis ke infrastruktur logistik, sehingga memudahkan pemilik bisnis untuk mengawasi dan mengontrol secara penuh produk mereka dan memaksimalkan pemanfaatan ruang penyimpanan milik supplier kami,” kata dia.

Supaya misi tersebut dapat terwujud, Waresix berencana menggandakan investasi untuk Sumber Daya Manusia (SDM). Utamanya, Waresix ingin menggaet lebih banyak pegawai yang memiliki keahlian di bidang analisis data, operasional, logistik, keuangan, desain, pemasaran, dan penjualan.

Melalui putaran pendanaan ini, keikutsertaan EV Growth menandai partisipasi ketiga kalinya East Ventures dalam investasi di Waresix . EV Growth merupakan perusahaan yang didirikan oleh East Ventures.

Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, logistik memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Semakin efisien logistik Indonesia,  maka semakin kompetitif produknya,” kata dia. Karena itu, ia mendukung bisnis Waresix.

(Baca: Aktivitas Belanja e-Commerce Meningkat, Startup Logistik Kian Menjamur)