Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke menyampaikan, decacorn asal Indonesia yakni Gojek tertarik masuk ke negaranya. Menanggapi hal itu, Gojek mengatakan bahwa perusahaannya selalu mengkaji peluang pasar di negara lain.
Juru Bicara Gojek menyampaikan, perusahaannya fokus untuk terus menjadi yang terdepan di industri di negara cakupan. “Kami selalu mengekplorasi bagaimana kami dapat memperluas kehadiran di pasar internasional sehingga akan lebih banyak orang yang dapat merasakan dampak positif dari teknologi yang kami miliki,” kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (22/5).
Saat ini, Gojek hadir di Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Secara spesifik, Gojek tidak mengiyakan atau membantah kabar bahwa perusahaan bakal masuk ke Malaysia. “Kami tidak memberikan komentar terkait spekulasi,” kata dia.
(Baca: Gojek Tumbuh Pesat, Nadiem Akui Kewalahan Pimpin 4 Ribu Pegawai)
Gojek juga tengah berupaya melobi pemerintah Filipina, supaya bisa beroperasi di negara tersebut. Gojek ditolak kehadirannya oleh Badan Pengatur Perhubungan Darat Filipina (Land Transportation Franchising and Regulatory Board/ LTFRB), karena tidak memenuhi persyaratan kepemilikan modal asing untuk beroperasi di negaranya.
Sebab, pemerintah Filipina membatasi kepemilikan saham asing maksimal 40% untuk bisnis tertentu, termasuk transportasi. Selain itu, pemerintah Filipina melarang adanya tarif dinamis atau berubah-ubah sesuai permintaan.
Gojek menyayangkan penolakan LTFRB terhadap mosi pertimbangan kembali yang diajukan. “Standar layanan Transport Network Vehicle Services (TNVS) hanya dapat ditingkatkan jika ada persaingan antara para pemain Transport Network Companies (TNC),” ujar Juru Bicara Gojek.
Gojek berharap bisa merambah pasar Filipina dalam waktu dekat. Saat ini, Gojek juga sudah berinvestasi ke penyedia layanan dompet digital di Filipina berbasis blockchain, Coins.ph. Dengan begitu, Go-Pay diharapkan bisa lebih dulu beroperasi di Filipina.
(Baca: Gojek Optimistis Bisa Segera Mengaspal di Filipina)
Adapun kabar Gojek bakal masuk ke Malaysia berhembus setelah decacorn nasional itu bertemu dengan Anthony Loke bulan lalu. Loke menyampaikan, Gojek berminat masuk ke pasar di Malaysia.
Ia pun mengatakan, bahwa negaranya terbuka untuk investasi asing. “Saya dengar Gojek sedang dalam proses mendirikan perusahaan di sini, ” ujar Anthony dikutip dari MalayMail, akhir pekan lalu (18/5).
Namun, dia mengingatkan bahwa negaranya memiliki peraturan terkait layanan berbagi tumpangan (ride-hailing). Ia juga tidak melihat adanya persoalan, jika Gojek ekspansi ke Malaysia.
Isu Gojek ekspansi ke Malaysia juga sudah beredar sejak Agustus 2018. Namun, Loke saat itu menyampaikan bahwa pemerintah Negeri Jiran tidak mengizinkan layanan berbagi tumpangan menggunakan kendaraan roda dua.