Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan anggaran Rp 140 miliar untuk program beasiswa digital talent 2019 atau Digital Talent Scholarship 2019. Beasiswa tersebut akan diberikan untuk 25 ribu orang.
Digital Talent Scholarship diselenggarakan sejak tahun lalu. Ini merupakan program pelatihan gratis mengenai kecerdasan buatan (Artifical Intelligence/AI), big data, komputasi awan (Cloud Computing), keamanan siber (Cyber Security), Internet of Things (IoT), dan mesin pembelajar.
Menteri Kominfo Rudiantara berharap, program ini bisa menjadi solusi atas minimnya sistem pendidikan formal di bidang digital di Indonesia. “Yang dibutuhkan saat ini bukan hanya pengetahuan, tetapi juga keterampilan,” ujar dia di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis (2/5).
(Baca: Kominfo Buka Pendaftaran 25 Ribu Beasiswa Digital)
Menurut dia, kemampuan di bidang digital penting guna memenuhi kebutuhan industri 4.0 di Indonesia. Tanpa adanya pengembangan kemampuan di bidang ini, ia khawatir akan ada pemangkasan tenaga kerja dalam jumlah besar di Indonesia.
Selain itu, ia khawatir pekerja Indonesia tergantikan oleh tenaga kerja asing, robot, mesin, hingga aplikasi digital. Maka itu, Kementerian Kominfo mengantisipasi dengan menggelar program ini.
Riset McKinsey Global Institute pada 2017 menyebutkan, seiring berkembangnya industri 4.0, permintaan terkait tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus akan naik sebanyak 113 juta pada 2030. Sedangkan 800 juta pekerjaan di seluruh dunia diperkirakan akan hilang.
Berdasarkan laporan World Economic Forum 2018, Indonesia masih tertinggal dalam hal kesiapan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Indonesia berada di peringkat 80 dari 137 negara dalam hal kesiapan teknologi. Dari aspek efisiensi pasar kerja, Indonesia berada di posisi 96.
(Baca: Kominfo Anggarkan Rp 38 Miliar untuk Pendidikan 20 Ribu Programmer)
Program Digital Talent Scholarship dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo. Untuk menyelenggarakan program ini, Kementerian Kominfo berkerja sama dengan 31 perguruan tinggi, 23 politeknik dan 4 perusahaan teknologi global antara lain AWS, Cisco, Google dan Microsoft.
Program ini dibagi menjadi empat akademi. Pertama, Fresh Graduate Academy bagi lulusan S1/D3 dengan model pembelajaran tatap muka selama 144 jam. Kedua, Coding Teacher Academy bagi tenaga pengajar sekolah menengah kejuruan (SMK) secara tatap muka dan online, selama 70 jam.
Ketiga, Vocational School Graduate Academy bagi lulusan SMK yang akan diselaraskan dengan model sertifikasi SKKNI selama 72 jam. Keempat, Online Academy bagi pelaku industri dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama 70 jam.
(Baca: Apple Anggarkan Rp 607 Milliar untuk Bangun 3 Pusat Inovasi)
Ada tiga metode yang diterapkan dalam program ini, yaitu tatap muka, online, dan kombinasi keduanya. Selain pelatihan dalam hal materi teknis, program ini menyediakan pelatihan kewirausahaan digital. Terdapat juga pendampingan pasca-pelatihan untuk mendapatkan posisi magang atau pekerjaan bagi peserta yang terpilih.
Para peserta program ini bakal mendapatkan sertifikat pelatihan. Harapannya, dengan sertifikat tersebut, peserta lebih berpeluang diterima di dunia kerja di era digital ini.
Pendaftaran Digital Talent Scholarship tahun ini dibuka sejak 20 April lalu dan akan ditutup pada 19 Mei 2019 pukul 23.59 WIB. Peserta bisa mencari lebih banyak informasi mengenai program ini melalui situs digitalent.kominfo.go.id.