Perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk berencana meluncurkan satelit Palapa Nusantara Dua pada Mei 2020. Satelit tersebut akan digunakan untuk mendukung bisnis penyiaran di dalam negeri.
Chief Business Officer Indosat Ooredoo Intan Abdams Katoppo mengatakan, infrastruktur ni dibangun untuk menggantikan Satelit Palapa D. "Kami menyadari pentingnya teknologi satelit untuk menunjang bisnis penyiaran di Indonesia," kata dia dalam siaran persnya, Rabu (13/2).
Satelit ini akan menempati slot orbit yang sama dengan Palapa D yaitu di 113° Lintang Bujur Timur. Ia menjamin, proses migrasi dari Satelit Palapa D ke Satelit Nusantara Dua terjadi seemless, sehingga tidak mengganggu layanan ke pelanggan.
Ia menjelaskan, satelit di orbit 113° Lintang Bujur Timur merupakan ekosistem utama bagi penyiaran di Indonesia yang menggunakan layanan Free to Air, termasuk bagi mayoritas broadcaster lokal. "Kami yakin satelit ini memiliki peran vital dalam menyampaikan informasi ke masyarakat lewat lembaga penyiaran," kata dia.
(Baca: Satelit Nusantara Satu Diluncurkan dengan Roket Falcon 9 Milik SpaceX)
Satelit Palapa Nusantara Dua merupakan kerja sama antara Indosat Ooredoo bersama dengan PT Pintar Nusantara Sejahtera (Pintar) dan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) melalui perusahaan joint venture bernama PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS).
Ketiga perusahaan tersebut telah menandatangani kesepakatan kerja sama pembelian satelit dengan produsen satelit asal Tiongkok, yaitu China Great Wall Industry Corporation pada 2017. Kerja sama itu disaksikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara.
Adapun satelit Palapa D diluncurkan pada Agustus 2009 di Tiongkok dan akan berakhir umurnya pada 2020. Kapasitas transponder Palapa D disewakan ke operator penyiaran dan telekomunikasi. Layanan satelit penunjang yang tersedia, seperti pemakaian untuk layanan TV, link Indosat Ooredoo TV, layanan jaringan privat, akses Internet, multimedia, dan konferensi video.