Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) tengah menyiapkan penerapan strategi nasional kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Perusahaan asal Tiongkok Huawei mengaku siap membantu kementerian untuk menerapkan teknologi ini di Indonesia.
Menristek Bambang Brodjonegoro mengatakan Strategi Nasional AI (National AI Strategic) akan berfokus pada peningkatan kualitas layanan publik dan upaya-upaya strategis lainnya yang berdampak pada masyarakat luas. Strategi ini diharapkan menjadi panduan bagi pemerintah dalam menerapkan AI.
Dalam penerapannya, kementerian menggandeng berbagai pihak, termasuk Huawei. "Huawei diharapkan bisa berkontribusi melalui teknologi serta kepakarannya di bidang AI, komputasi awan (cloud), dan 5G," kata Bambang dalam siaran pers, Rabu (29/4).
(Baca: Kemenristek Target Pelayanan Publik di RI Pakai Teknologi AI pada Juli)
Kemenristek sudah menyusun tim dan membuat kerangka kerja untuk Strategi Nasional AI. Tidak hanya perusahaan teknologi global, Kemenristek akan melibatkan para unicorn dan startup dalam negeri seperti Tokopedia, Bukalapak dan Kata.ai dalam mengkaji strategi ini.
Sejauh ini, pemerintah memang sudah menerapkan teknologi AI pada beberapa layanan, namun masih terbatas. Direktorat Jenderal atau Ditjen Pajak misalnya, memakai AI untuk mengatasi potensi penyalahgunaan (fraud). Lalu, BPPT mengembangkan teknologi itu untuk menangani kebakaran hutan.
CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengaku siap untuk terlibat dalam kegiatan riset bersama dengan pemerintah. Perusahaan bakal menyiapkan tolok-ukur berstandar global untuk pemanfaatan AI yang dibutuhkan oleh industri.
(Baca: Menristek Minta Menkes Terawan Kurangi Obat dan Alkes Impor)
Huawei juga akan membantu pemerintah dari segi pengembangan kapasitas para tenaga ahli lokal dalam penguasaan teknologi cloud, AI, 5G, dan HMS. "Pemanfaatan AI akan mampu meningkatkan kualitas layanan industri, sekaligus makin kompeten," ujar Jacky.
Untuk menanggulangi pandemi corona, Kemenristek memang sudah terlebih dahulu berkerja sama dengan Huawei. Teknologi-teknologi dari Huawei tersebut telah siap untuk didayagunakan oleh sejumlah rumah sakit di Indonesia dalam meningkatkan kualitas penanganan Covid-19.
Saat ini, teknologi berbasis AI dan cloud telah digunakan oleh Rumah Sakit Pusat Pertamina dan Rumah Sakit Pertamina Jaya untuk mempercepat deteksi dan diagnosa virus corona. (Baca: Kementerian Riset Siapkan Modal hingga Rp 1 Miliar untuk Startup)
Ada juga teknologi konferensi video yang diaplikasikan di Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Dengan teknologi itu tenaga medis bisa berkoordinasi dan memeriksa jarak-jauh agar terhindar dari penyebaran virus.