Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) Twitter memberlakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH) kepada 5.000 karyawannya sejak awal Maret lalu akibat pandemi corona. Namun, Twitter tetap membolehkan karyawan untuk bekerja di rumah selamanya jika mereka mau, kendati pandemi mulai melandai.
Juru bicara Twitter mengatakan, kegiatan perusahaan berlangsung lancar walaupun selama beberapa bulan terakhir menerapkan WFH. "Jadi jika karyawan kami berada situasi yang memungkinkan bekerja di rumah dan mereka ingin terus melakukan selamanya, kami akan mewujudkannya," katanya dikutip dari CBS News, Selasa (12/5).
Karyawan juga bisa tetap kembali ke kantor, ketika pembukaan penguncian tiba. Perusahaan akan melakukan protokol pencegahan penyebaran virus di kantor. "Akan hati-hati dan bertahap," kata juru bicara.
(Baca: Zoom dan 4 Aplikasi Rapat Online Selama Pandemi Covid-19)
Sementara itu, CEO Twitter Jack Dorsey telah menyampaikan pesan kepada para karyawannya bahwa perusahaan tidak akan kembali ke kantor sebelum September. Dengan demikian, karyawan akan tetap bekerja di rumah.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Twitter masih akan melarang sebagian besar perjalanan bisnis. Perusahaan juga tidak akan menggelar acara apapun hingga akhir tahun.
Kebijakan WFH juga diterapkan sejak awal oleh perusahaan teknologi lain seperti Google, Facebook, dan Amazon. Forbes melaporkan bahwa perusahaan teknologi di Silicon Valley dan Seattle menjadi perusahaan yang pertama memberi mandat kepada karyawan untuk bekerja dari rumah.
(Baca: CEO Twitter Jack Dorsey Sumbang Rp 16 Triliun untuk Bantu Lawan Corona)
Google sebelumnya menyatakan bakal memperpanjang kebijakan WFH hingga akhir tahun ini. Sedangkan sebagian karyawan terpaksa bekerja dari kantor mulai Juni atau Juli.
"Tetapi dengan meningkatkan tindakan pencegahan penularan dan pengalaman yang berbeda," kata CEO Google Sundar Pichai dikutip dari The Verge, beberapa waktu lalu (9/5).
Facebook meminta pegawainya bekerja dari rumah hingga akhir tahun ini. Sama dengan Google, ada beberapa karyawan yang mau tak mau harus bekerja dari kantor mulai Juli. Sementara Amazon meminta pegawainya bekerja dari rumah hingga Oktober.