Data Aman, Mitra GoFood Diminta Waspadai Modus Rekayasa Sosial

gojek
Gojek mendistribusikan paket makan gratis kepada mitra pengemudi lewat belasan ribu merchant GoFood.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
16/5/2020, 16.33 WIB

Layanan pesan antar makanan mengalami lonjakan di tengah pandemi corona. Masyarakat pun diminta mewaspadai modus kejahatan rekayasa sosial (social engineering) atau dengan cara manipulasi psikologis. Pelaku kejahatan ini bisa menyasar pengguna maupun mitra usaha.

”Rekayasa sosial atau sering disebut social engineering itu sebenarnya merupakan teknik penipuan yang dilakukan untuk membujuk konsumen supaya menginformasikan data pribadi mereka yang kemudian dipakai penipu, termasuk membuat KTP palsu,” kata Deputy Head Master of Information Technology, Swiss German University, Charles Lim dalam siaran pers, Sabtu (16/6).

Lim melanjutkan, pelaku penipuan kemudian bisa menggunakan data yang diperolehnya itu untuk berbagai penipuan transaksi online. ”Salah satu contoh korban yang ditipu dengan modus oleh yang mengaku sebagai mitra GoJek yang berhasil menelepon korban dan mengarahkan korban untuk transfer ke rekening virtual account penipu tersebut,” katanya.

Dalam kasus seperti ini, menurutnya, tidak ada peretasan sistem yang terjadi pada kasus penipuan yang terjadi belakangan ini. Sehingga data mitra dan pelanggan Gojek, terutama GoFood, tetap aman.

Dengan begitu, bagi semua pengguna aplikasi GoJek dan aplikasi apapun, Lim menegaskan, wajib mengamankan data pribadi dengan tidak memberikan informasi pribadi kepada siapapun. Termasuk pin, email, dan informasi pribadi lainnya terkait dengan pembayaran melalui aplikasi.

(Baca: Rudiantara Beberkan Peluang Startup Meraih Modal di Tengah Pandemi)

Edukasi kepada pengguna aplikasi, menurutnya, memang selalu perlu dilakukan secara berulang atau berkala. Mengingatkan pengguna aplikasi termasuk kepada yang baru menggunakan.

Di luar dari itu, Lim mengatakan para pelaku kejahatan memang selalu berupaya melakukan peretasan sistem. Mereka berusaha mencari kelemahan atau kerentanan sistem. 

Halaman:
Reporter: Rizky Alika