Sejumlah perusahaan global menarik iklannya dari Facebook. Hal itu merupakan bentuk protes terhadap konten kebencian yang beredar di platform media sosial tersebut.
Verizon merupakan salah satu perusahaan yang memboikot iklan Facebook dan Instagram sebagai bentuk protes terhadap konten kebencian. Selain itu, ada agen periklanan Goodby Silverstein, dengan klien seperti BMW, HP, PayPal, Pepsi, Doritos, dan Adobe, yang bergabung dalam kampanye '#StopHateForProfit' dan menarik iklan dari platform media sosial milik Mark Zuckerberg itu mulai bulan depan.
Keputusan tersebut diambil setelah Anti-Defamation League mengirimkan surat terbuka kepada perusahaan-perusahaan yang beriklan di Facebook pada Kamis (25/6). Surat tersebut menyatakan bahwa iklan Verizon muncul di sebelah video dari kelompok konspirasi QAnon yang menggambar retorika kebencian.
Kelompok konsporasi itu memperingatkan bahwa Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) berencana untuk membawa perang saudara dengan konsentrasi kamp dan peti mati ke Amerika Serikat. Mereka mengklaim sudah dikarantina di distrik militer.
Chief Media Verizon John Nitti mengatakan bahwa perusahaan memiliki kebijakan konten yang ketat dan tidak memiliki toleransi saat kebijakan itu dilanggar. Perusahaan, ia melanjutkan, siap mengambil tindakan dengan memboikot iklan di Facebook.
"Kami menghentikan sementara iklan kami hingga Facebook dapat membuat solusi yang dapat diterima, yang membuat kami nyaman, dan konsisten dengan apa yang telah kami lakukan dengan YouTube dan mitra lainnya," ujar John dikutip dari CNBC International, Jumat (26/6).
(Baca: Digugat soal Privasi, Google Hapus Otomatis Riwayat Pencarian Pengguna)
Menurut perusahaan analitik pemasaran Pathmatics, Verizon menghabiskan sekitar US$ 406.600 dalam iklan di Instagram antara 22 Mei dan 20 Juni. Firma tersebut mengatakan Verizon menghabiskan US$ 1.460.300 di Facebook dalam periode waktu yang sama.
Sebagai informasi, pekan lalu terdapat enam organisasi, termasuk Anti-Defamation League, the National Association for the Advancement of Colored People, Sleeping Giants and Color of Change, meminta para pengiklan di Facebook untuk menghentikan pengeluaran mereka di platform media sosial tersebut selama Juli 2020.
Mereka meminta merek-merek besar menunjukkan tidak akan mendukung perusahaan yang mengutamakan keuntungan dari keselamatan. Goodby Silverstein pun mengatakan bahwa perusahaan akan bergabung dengan kampanye #StopHate4Profit dan berhenti mengunggah iklan di Facebook pada Juli 2020.
“Kami mengambil tindakan ini untuk memprotes penyebaran platform kebencian yang tidak bertanggung jawab, rasisme, dan informasi pemilih yang menyesatkan. Kami mendorong klien dan orang-orang kami sendiri untuk bergabung dengan kami," ujar Goodby Silverstein dikutip dari CNBC International, Kamis (25/6).
Namun, perusahaan periklanan itu tidak menanggapi permintaan CNBC Internantional untuk mengonfirmasi berapa banyak uang yang dihabiskan pada iklan di Facebook. Selain itu, tidak ada keterangan terkait penghentian iklan perusahaan di Instagram.
Sebagai informasi, keputusan Goodby Silverstein datang setelah perusahaan pembuat es krim Ben & Jerry mengatakan akan bergabung dengan kampanye tersebut pada Selasa (24/6) lalu. Ben & Jerry's bergabung dengan bersama teman-teman kami di NAACP dan Color of Change, ADL.
"Semua menyerukan agar Facebook mengambil tindakan yang lebih kuat untuk menghentikan platformnya supaya tidak digunakan untuk memecah belah bangsa, menekan pemilih, mendorong rasisme dan kekerasan, dan merusak demokrasi kita, ”ujar Goodyby.
Adapun sejumlah merek lainnya yang bergabung dengan aksi pemboikotan iklan di Facebook antara lain The North Face, REI, Upwork, Patagonia, Dashlane, Magnolia Pictures, Eddie Bauer, Arc'teryx, dan Eileen Fisher.
Wakil Presiden Global Business Group Facebook Carolyn Everson mengatakan perusahaan menghormati keputusan merek-merek apapun atas tindakannya. Perusahaantetap fokus pada pekerjaan penting yakni untuk menghapus pidato kebencian dan memberikan informasi pemungutan suara kritis.
"Percakapan kami dengan pemasar dan organisasi hak sipil adalah tentang bagaimana, bersama-sama, kita bisa menjadi kekuatan untuk kebaikan," ujar Carolyn dikutip dari CNN International, Rabu (24/6).
(Baca: Google Akhirnya Membayar Konten Berita di Australia, Brasil, Jerman)