Terbantu Bisnis Chip, Laba Samsung Kuartal II 2020 Diproyeksi Naik 23%

Donang Wahyu|KATADATA
Counter produk Samsung.
8/7/2020, 12.02 WIB

Samsung memprediksi laba operasionalnya naik hampir 23% pada kuartal kedua tahun ini. Pertumbuhan laba ini ditopang tingginya penjualan chip yang mengimbangi lemahnya permintaan untuk produk smartphone dan TV perusahaan imbas pandemi corona.

Dikutip dari CNBC International, Selasa (7/7), perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu mengatakan bahwa laba operasinya kemungkinan naik menjadi 8,1 triliun won atau sekitar Rp 97,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Para analis mengatakan, adanya kebijakan Work From Home (WFH) dan meningkatnya sistem pembelajaran online di tengah pandemi corona telah menyebabkan kenaikan permintaan chip dan mendorong harga chip memori DRAM.

"Permintaan chip lebih kuat dari yang diharapkan karena Covid-19," ujar Analis Cape Investment & Securities Park Sung-soon, dikutip dari Reuters, Rabu (8/7).

(Baca: Penjualan Smartphone Global di Kuartal I 2020 Anjlok 20% Imbas Corona )

Proyeksi yang disampaikan Samsung tersebut jauh di atas perkiraan analis yang disurvei oleh Refinitiv SmartEstimate sebesar 6,4 triliun won atau Rp 77,2 triliun. Apalagi Samsung memperkirakan penjualan tahun ini turun 7% menjadi sekitar 52 triliun won atau sekitar Rp 627,6 triliun.

Samsung sendiri tidak memerinci bagaimana kinerja masing-masing unit bisnisnya. Namun perusahaan menyampaikan bahwa bisnis display, di mana Apple Inc. merupakan salah satu pelanggannya, juga mencatatkan peningkatan laba.

Adapun harga saham Samsung sempat jatuh pada perdagangan Selasa (7/7) setelah raksasa teknologi Korsel tersebut menyampaikan proyeksi pendapatan pada kuartal kedua tahun ini. Harga saham Samsung sempat naik lebih dari 1% pada awal perdagangan. Namun harga sahamnya anjlok hingga 2,9% ketika perdagangan berakhir ke level 53.400 won per saham.

Hari ini pun harga saham Samsung masih terus bergerak turun sebesar 0,75% ke level 53.000 won per saham, meskipun sempat naik ke level 53.900 won per saham pada awal perdagangan pagi ini.

(Baca: Salip Samsung, Huawei Rajai Pasar Ponsel Global April 2020 )

Reporter: Cindy Mutia Annur