Perusahaan rintisan atau startup bidang furnitur, Fabelio, bakal menggalang pendanaan baru pada akhir 2020. Dana tersebut bakal digunakan untuk untuk mengakuisisi pasar dan memperkuat teknologi dalam platformnya.
Meski demikian, CEO dan Co-Founder Fabelio Marshall Tegar Utoyo mengatakan perusahaan bakal memanfaatkan lebih dahulu suntikan modal dari pendanaan seri C pada Juni 2020. Kala itu, perusahaan mendapatkan pendanaan dari perusahaan modal ventura asal Taiwan, AppWorks, Endeavour Catalyst, dan MDI Ventures yang didukung oleh TelkomGroup.
"Kami ingin meningkatkan lagi (bisnis kami) lebih cepat dengan pendanaan baru, karena pasar Indonesia masih sangat terfragmentasi dan kami melihat banyak sekali peluang yang bisa digali," ujar Marshall kepada Katadata.co.id, Jumat (10/7).
Marshall menilai, pasar furnitur di Indonesia bernilai antara US$ 6 miliar hingga US$ 8 milliar dan akan terus berkembang. Oleh karena itu, perusahaan enggan berekspansi ke luar negeri dan ingin fokus menggaet pasar baru di Tanah Air.
Perusahaan yang didirikan pada 2015 itu fokus menjual beraneka produk furnitur secara offline dan online. Selain itu, perusahaan menyediakan jasa desain interior seperti untuk restoran, kantor, kafe, hingga proyek pemerintah.
Sebesar 15% dari total pendapatan perusahaan berasal dari jasa desain interior. Beberapa contoh klien besar Fabelio antara lain Gojek, Singapore Airlines, hinggga PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
Hingga saat ini, Marshall mengatakan, Fabelio telah memiliki 80 ribu pelanggan dengan rata-rata 1 juta kunjungan di situsnya per bulan dan menargetkan bisa mencapai rata-rata 4 juta kunjungan per Desember 2020. Perusahaan juga memiliki 4.500 Stock Keeping Unit (SKU) produk dan menargetkan ada 6.000 SKU produk pada akhir tahun ini.
(Baca: Pembeli E-Commerce Naik 4 Kali Lipat pada 9.9 Super Shopping Day)
Lebih lanjut, Marshall mengatakan, Fabelio berbeda dengan marketplace furnitur pada umumnya karena produk yang dijual merupakan merek asli perusahaan. "Mulai dari proses desain produk, pemasaran, hingga pengantaran barang itu semua dari kami," ujarnya.
Untuk memproduksi produknya, Fabelio merekrut tenaga dari luar (outsourcing). Marshall mengatakan, mayoritas produsen produk-produknya berasal dari wilayah Tangerang, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Selain itu, Fabelio mempunyai 20 toko offline alias ruang pamer (show room) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Bandung, Perusahaan, menurut dia, menargetkan pasar baru pada kelas menengah (middle class) di kota-kota yang memiliki infrastruktur dan logistik yang kuat agar mempermudah proses akuisisi pelanggan baru di wilayah tersebut.
"Sampai akhir tahun ini, kami akan ekspansi ke kota-kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan beberapa kota lainnya di Pulau Jawa," ujar Marshall. Meski demikian, ia melanjutkan, tak menutup kemungkinan bahwa perusahaan juga bakal menyasar beberapa kota lainnya di luar pulau tersebut.
Meski begitu, Marshall mengatakan, Fabelio terpaksa menutup 20 toko selama pandemi corona sehingga pendapatan perusahaan sempat menurun. Meski demikian, ia melanjutkan, panndemi tersebut membawa berkah karena membuat perubahan pola perilaku pelanggannya yang mulai beralih ke platform online.
"Kami mengganti strategi kami dengan meningkatkan penjualan online. Kami juga mengkombinasikan data penjualan kami dengan kondisi pandemi ini agar kami bisa mengambil keputusan secara tepat," ujar dia. Fabelio pun mencatat peningkatan pembelian pada kategori produk seperti gaming chair, office chair, dan home desk.
Tak hanya ingin memperluas pasar, Co-Founder Fabelio Christian Sutardi mengatakan pihaknya ingin mendorong kemudahan lewat teknologi di platformnya dengan fokus pada customer experience. Selama ini, menurut dia, pengembangan beberapa fitur baru di situs Fabelio merupakan masukan dari para pelanggan.
"Kami akan terus mengembangkan fitur-fitur baru di platform kami," ujar Chistian. Hanya, ia tidak merinci lebih lanjut apa saja fitur yang bakal dikembangkan perusahaan selanjutnya.
Fabelio berencana menggelontorkan dana sebesar US$ 1,5 juta atau sekitar 10% dari total biaya investasi perusahaan untuk peningkatan tim, riset, dan pengembangan teknologi di platformnya pada tahun ini. Ia pun menyebut beberapa fitur baru di platformnya yakni Virtual Assistant alias layanan konsultasi produk secara personal melalui chatbot di situs atau WhatsApp, Same Day Delivery alias pengiriman barang di hari yang sama, dan sebagainya.
Christian mengatakan data internal perusahaan mencatat bahwa 10% pengantaran produk Fabelio berasal dari fitur Same Day Delivery. Oleh karena itu, ia melanjutkan, Fabelio menggelontorkan investasi di sektor logistik dengan menyediakan 60 armada truk pengantaran.
Ia menjelaskan logistik merupakan salah satu layanan terpenting bagi pelanggannya guna memastikan produk yang mereka beli benar-benar aman hingga tempat tujuan. Selama pandemi corona, Christian mengatakan tim pengantarannya turut mematuhi protokol kesehatan mulai dari mengecek suhu tubuh, memakai masker, face shield, menggunakan hand sanitizer, dan selalu menjaga jarak.
"Tim pengantaran kami tak hanya memastikan produk yang dipesan diantar dengan selamat, melainkan mereka juga membantu merakit, menjelaskan sekilas instruksi mengenai produk, merapihkan ruangan kembali," ujar Christian. Ia mengatakan, perusahaan pun menyediakan layanan garansi dan pengembalian barang (refund) apabila ada produk yang tidak cocok ketika sampai di rumah mereka.