Google meluncurkan layanan terkait komputasi awan (cloud), BigQuery Omni. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini pun bersaing ketat dengan Alibaba dan Amazon yang merambah pasar cloud di Indonesia.
Layanan BigQuery Omni mengusung teknologi multi-cloud. Ini memungkinkan pelanggan Google mengakses data dan menganalisis langsung di Google Cloud, Amazon Web Services (AWS), dan Azure dari Microsoft.
"Kami terus menginvestasikan teknologi cloud, seperti dengan multi-cloud untuk mendemokrasikan akses ke penyedia layanan apa pun yang digunakan," ujar General Manager dan Vice President of Engineering, Google Cloud Debanjan Saha saat konferensi pers (14/7).
Solusi multi-cloud itu dikembangkan oleh Anthos dari Google Cloud. Melalui BigQuery, pelanggan bisa mengakses data di Google Cloud, AWS, dan Azure untuk keperluan analisis, tanpa perlu memindahkan atau menyalin set datanya.
(Baca: 6 Sebab Google, Amazon, Microsoft, Alibaba Incar Pasar Pusat Data RI)
Pelanggan akan bisa menganalisis data di pusat data (data center), melalui satu platform antarmuka (User Interface/UI). "Maka, pengguna tidak perlu membayar biaya pemindahan data yang mahal dari penyedia layanan cloud lain ke Google Cloud," ujarnya.
Selain solusi terintegrasi itu, Google mengenkripsi data non-aktif dan yang dalam transit. Ini agar konsumen tidak khawatir saat memproses data sensitif sambil mempertahankan privasi.
Untuk menjalankan langkah tersebut, data pelanggan harus didekripsikan saat diproses. (Baca: Potensinya Besar, Google Luncurkan Pusat Data di Jakarta Hari Ini)
Bagi pelanggan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Google menawarkan taraf keamanan dan isolasi yang ketat. Meski begitu, layanan ini diklaim praktis dan tidak memerlukan perubahan kode aplikasi atau penurunan performa.
Google optimistis teknologi cloud akan bergeser, dari hanya untuk keperluan bisnis (enterprise), menjadi lebih luas penggunaannya di Indonesia. “Maka, kami meyakinkan pengguna bahwa mereka akan selalu memegang kendali atas kerahasiaan data mereka," ujar Country Director Google Cloud Indonesia Megawaty Khie.
Raksasa teknologi asal AS itu meluncurkan pusat data cloud alias Google Cloud region ke-24 di Jakarta pada bulan lalu (24/6). Mereka menilai, industri digital dan adopsi teknologi cloud sedang berkembang di Indonesia.
Namun, Google akan bersaing ketat dengan perusahaan teknologi lain seperti Alibaba dan Amazon. Alibaba bahkan berencana meluncurkan pusat data ketiga di Indonesia pada awal 2021.
(Baca: Bersaing dengan Google, Alibaba Bakal Menambah Pusat Data Tahun Depan)