4 Rahasia Dapur Xiaomi di Balik Ponsel Berharga Murah

website xiaomi
Xiaomi merilis ponsel Redmi Note 9 dan Redmi Note 9 Pro. Petinggi Xiaomi membeberkan empat startegi perusahaan bisa memproduksi ponsel murah dengan teknologi tinggi.
Editor: Ekarina
13/8/2020, 21.25 WIB

Produsen telepon seluler asal Tiongkok, Xiaomi terkenal dengan produk ponselnya yang dibanderol murah. Petinggi Xiaomi pun mengungkapkan beberapa strategi di balik ponsel berharga terjangkaunya, baikmelalui efisiensi biaya produksi hingga merelakan perolehan margin kecil.

"Kami membuat produk dengan harga yang sebenarnya," kata Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse dalam video conference pada Kamis (13/8). 

Ia menjelaskan, dalam memproduksi ponsel, dia menjelaskan ada sejumlah komponen biaya produksi seperti biaya pembuatan perangkat (hardware), biaya distribusi, pemasaran, retail, dan biaya iklan.

Namun, dalam kegiatan produksinya, perusahaan berupaya menekan biaya-biaya tersebut agar bisa menjual produknya dengan harga relatif terjangkau. 

Alvin mengatakan ada empat strategi yang diusung perusahaan. Pertama, berani mengambil margin keuntungan tipis dari tiap penjualan ponsel.

"Margin tidak lebih dari 5%," katanya. 

Pada 2018 Xiaomi memang berjanji untuk hanya mengambil untung maksimal 5%. Perusahaan membuat pengumuman pembatasan keuntungan itu pada saat peluncuran ponsel Mi 6X. Saat itu, perusahaan hanya membanderol ponsel dengan harga 1.599 yuan atau sekitar Rp 3,5 jutaan. 

Ponsel diperkuat oleh Qualcomm Snapdragon 660, dual kamera 20MP, dan software Artificial Intelligence (AI) terbaru untuk  fitur foto. Spesifikasi itu biasanya hanya tersedia pada kategori ponsel seharga 3.000 yuan atau sekitar Rp6,5 jutaan.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan