Kominfo Akan Kembangkan 5G di Kawasan Wisata dan Kota Mandiri

ANTARA FOTO/REUTERS/Steve Marcus
Jordan Itakin berjalan melewati tampilan teknologi nirkabel broadband 5G di stan Intel saat CES 2018 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Selasa (9/1/2018).
30/12/2020, 18.01 WIB

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan pengembangan jaringan internet generasi kelima alias 5G di tiga kawasan yakni daerah pariwisata utama, industri, dan kota mandiri. Ketiganya dipilih untuk menarik lebih banyak investor.

"Tahun depan akan ditandai dengan persiapan pengembangan 5G di ketiga kawasan tersebut, yang secara ekosistem siap untuk menggelar teknologi ini," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate saat konferensi pers virtual, Rabu (30/12).

Meski begitu, kementerian belum bisa menentukan detail lokasinya. Kementerian juga akan mengkaji kelayakan sebelum memutuskan lokasinya.

Ia menjelaskan, pemerintah ingin menerapkan 5G di tujuan wisata utama untuk mendorong sektor pariwisata. Sedangkan kawasan industri dinilai membutuhkan teknologi ini untuk otomatisasi dan robotisasi.

Lalu, kawasan perkotaan mandiri dianggap membutuhkan 5G untuk melahirkan ekosistem digital yang kuat. "Akan tetapi, intinya, penentuan tiga kawasan itu berdasarkan jangkauan area yang mendukung investasi," ujar Johnny.

Sebelumnya, Johnny menyampaikan keinginannya agar 5G lebih dulu diimplementasikan di ibu kota baru yakni Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. “Ini supaya dapat menggunakan teknologi unmanned vehicle atau kendaraan tanpa awak yang disertai dengan teknologi digital," ujar dia di kantornya, Jakarta, Januari lalu (28/1).

Dengan menerapkan 5G, ia berharap ibu kota baru Indonesia menjadi salah satu digital hub di Asia. Untuk mencapai target itu, berbagai kelompok industri juga perlu menyiapkan ekosistem teknologi seperti kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI), robotik, dan lainnya.

Selain itu, pemerintah berencana mengkaji teknologi apa saja yang cocok untuk mengimplementasikan 5G pada 2021.

Kementerian pun menyiapkan spektrum frekuensi untuk 5G pada tahun depan. Salah satu opsinya yakni memanfaatkan spektrum bekas televisi analog.

Dalam Undang-undang atau UU Omnibus Law Cipta Kerja, migrasi dari televisi analog ke digital atau analog switch off (ASO) ditarget rampung pada 2022. Namun, siaran simulcast atau penyiaran analog dan digital secara bersamaan sudah berjalan di tujuh provinsi.

“Ini (siaran simulcast) akan terus berkembang sampai 244 digital televisi transmitor yang siap diimplementasikan oleh TVRI di seluruh Indonesia," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Kominfo Ismail dalam acara virtual bertajuk ‘Indonesia 5G Roadmap & Digital Transformation’, dikutip dari Antara, Kamis (10/12).

Oleh karena itu, ia optimistis ruang kosong pada frekuensi 700 MHz bisa dimanfaatkan untuk 5G pada kuartal III 2021. “Kebutuhan data untuk 5G belum masif pada tahap awal. Memanfaatkan 700 MHz akan menghemat pembangunan infrastruktur," ujar dia.

Meski begitu, Kominfo menegaskan bahwa kementerian tetap memperhatikan wilayah yang belum mendapatkan akses internet atau blank spot. Setidaknya ada 12.548 dari 83.218 desa dan kelurahan yang belum terakses internet 4G.

Kementerian menargetkan semua desa dan kelurahan di Indonesia terakses internet minimal 4G pada 2022.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan