Pemerintah mulai mendistribusikan vaksin virus corona ke sejumlah daerah. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun menggencarkan pembangunan infrastruktur internet di lima destinasi wisata super prioritas, untuk menggenjot sektor pariwisata.
Kelima destinasi wisata tersebut yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di NTT, dan Likupang di Sulawesi Utara. Pengembangan kelima tujuan wisata ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Hal itu merupakan strategi pemerintah untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah. Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp 3,51 triliun untuk pembangunan infrastruktur di lima destinasi wisata itu.
“Kita sama-sama menjaga perekonomian,” kata Menteri Kominfo Johnny Plate saat konferensi pers virtual, Senin (18/1). Salah satu caranya dengan menggenjot penyediaan layanan internet di lima destinasi wisata super prioritas, yang sudah dilakukan bertahap sejak tahun lalu.
Layanan internet dinilai menjadi kebutuhan, karena pemerintah mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk di sektor pariwisata untuk masuk ekosistem digital. Ini agar transaksi mereka terjaga di tengah pembatasan aktivitas di luar rumah.
“Kominfo serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memastikan destinasi wisata bergerak cepat. Kami bersama-sama mendukung kolaborasi,” kata Johnny.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, ada sekitar 34 juta masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata. Lalu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mencatat ada 1.650 hotel yang tutup karena terkena dampak pandemi corona.
Kini, dengan adanya vaksin virus corona, pemerintah mulai memulihkan sektor pariwisata. "Kami mempersiapkan total untuk destinasi wisata super prioritas," kata Sandiaga Uno.
Ia mengatakan, infrastuktur telekomunikasi menjadi kebutuhan di destinasi wisata selama pandemi Covid-19. "Ketika pengunjung datang, mereka menyalakan perangkat seperti ponsel untuk beraktivitas. Oleh karena itu, kami harus bisa menyediakan sinyal,” ujar dia.
Dalam jangka panjang, infrastruktur internet juga bermanfaat bagi pengembangan destinasi wisata. Kementerian pun berencana mengembangkan big data untuk menganalisis tren wisata masyarakat.
Oleh karena itu, Kemenparekraf mulai mengembangkan infrastruktur telekomunikasi pendukung bersama Kominfo. Di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) misalnya, terdapat 427 desa yang belum tersedia sinyal 4G.
Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) pun menyasar pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah tersebut. Beberapa wilayah di NTT masuk dalam rencana pembangunan akses internet oleh Bakti yang ditarget rampung pada 2022.
Bakti berencana menyediakan 18 base transceiver station (BTS) di NTT. Sedangkan sisanya bakal disediakan oleh operator seluler.