Perusahaan media sosial, Instagram meluncurkan fitur ‘Recently Deleted’ yang memungkinkan pengguna menyimpan sementara konten yang sudah dihapus. Anak usaha Facebook itu juga menguji coba perubahan di platform, yang membuat pengguna tidak bisa memuat ulang unggahan di Feed ke Stories.
Konsultan media sosial Matt Navarra mengatakan, uji coba ‘tidak bisa mengunggah konten di Feed ke Stories’ dilakukan di beberapa negara. “Selama pengujian ini, Anda tidak akan dapat menambahkan postingan Feed ke Stories,” kata dia dikutip dari India Today, Kamis (4/2).
Instagram juga meluncurkan fitur ‘Recently Deleted’ yang menyimpan sementara konten yang sudah dihapus. Dengan begitu, pengguna dapat meninjau ulang untuk menyimpan unggahan itu atau membiarkannya terhapus.
“Kami juga menambahkan perlindungan untuk mencegah peretas menyusupi akun Anda dan menghapus uggahan yang telah Anda bagikan,” kata Instagram dalam blog resmi, Selasa (2/2).
Untuk mengantisipasi peretasan, Instagram akan meminta pengguna memverifikasi terlebih dulu akunnya. Permintaan verifikasi dikirim melalui email ataupun SMS. Setelah verifikasi, Anda dapat menghapus atau memulihkan konten secara permanen lewat ‘Recently Deleted’.
Konten yang disimpan sementara di folder ‘Recently Deleted’ yakni foto, video di Feed dan IGTV stories, video IGTV, dan reels. Unggahan itu otomatis tersimpan selama 30 hari.
Untuk dapat mengakses konten tersebut, setelah verifikasi, pengguna hanya perlu membuka Pengaturan. Lalu, klik Akun dan Recently Deleted atau Baru Dihapus.
Fitur ‘Recently Deleted’ akan tersedia setelah pengguna memperbarui aplikasi Instagram. “Melalui fitur ini, Anda dapat memulihkan atau menghapus konten secara permanen,” demikian dikutip.
Langkah Instagram itu dinilai untuk mendorong pengguna mengunggah lebih banyak konten. Dikutip dari The Verge, semakin banyak konten yang diunggah maka ada lebih banyak data tentang pengguna. Ini akan baik untuk layanan.
Di Indonesia sendiri, Instagram merupakan media sosial favorit generasi muda berdasarkan data Maverick. Secara rinci dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:
Instagram juga bersaing ketat dengan TikTok, yang semakin banyak digunakan oleh pengguna. Jumlah unduhan aplikasi TikTok selama Januari-November 2020 mencapai 934,6 juta. Secara keseluruhan, platform video pendek ini diunduh 2,5 miliar kali sejak dirilis pada 2016.
Pengembang TikTok, ByteDance pun mencatatkan pendapatan naik dua kali lipat lebih atau 100% menjadi US$ 35 miliar pada tahun lalu. Laba operasi juga meningkat menjadi US$ 7 miliar pada tahun lalu.
"Tahun sebelumnya, labanya kurang dari US$ 4 miliar," kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut dikutip dari Bloomberg, bulan lalu (26/1).