Kesopanan Warganet RI Terendah se-Asia Pasifik, Kominfo Bentuk Komite

Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi
26/2/2021, 16.37 WIB

Laporan mengenai indeks kesopanan digital atau Digital Civility Index (DCI) dari Microsoft menunjukkan, skor tingkat kesopanan warganet Indonesia yang terendah se-Asia Pasifik. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun membentuk Komite Etika Berinternet.

Menteri Kominfo Johnny G Plate mengatakan, komite itu bertugas merumuskan panduan praktis budaya dan etika berinternet, serta menggunakan media sosial. Dasar dari panduan itu yakni asas kejujuran, penghargaan, kesantunan, dan penghormatan privasi individu lain.

"Panduan ini diharapkan mampu mendorong literasi digital di Indonesia," kata Johnny saat konferensi pers virtual, Jumat (26/2). Pedoman ini akan diintegrasikan dengan lembaga di bawah naungan Kominfo yang bertugas mengampanyekan literasi digital yakni Siberkreasi.

Komite Etika Berinternet terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari Kominfo, kementerian atau lembaga (K/L) terkait, pegiat literasi digital, akademisi, tokoh masyarakat, perwakilan generasi muda, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lain.

Kominfo tengah menyusun struktur komite tersebut. "Kami akan informasikan dalam waktu dekat (waktu pembentukan)," kata Johnny.

Sebelumnya, laporan DCI dari Microsoft menunjukkan bahwa tingkat kesopanan warganet Indonesia berada di peringkat ke 29 dari 32 negara skala global. Ini berdasarkan survei terhadap 16 ribu responden selama April hingga Mei 2020.

Microsoft memberi peringkat berdasarkan skor 0 sampai 100. Semakin rendah skor, maka semakin tinggi tingkat kesopanan negara dalam berinternet.

Indonesia meraih skor DCI 76 atau yang terendah se-Asia Pasifik. Rinciannya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Peringkat pertama diraih oleh Belanda dengan skor 51. Disusul oleh Inggris 55 dan Amerika Serikat (AS) 56.

Ada beberapa penilaian yang membuat peringkat Indonesia rendah, yaitu tingkat hoaks, ujaran kebencian, diskriminasi, dan perundungan atau bullying.

"Studi tahunan Microsoft tentang kesopanan digital ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong interaksi online yang positif," kata Regional Digital Safety Lead, Asia-Pacific, Microsoft Liz Thomas dikutip dari situs web resmi Microsoft, pekan lalu (11/2).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan