Perusahaan asal Amerika Serikat (AS), WhatsApp akan menerapkan kebijakan baru terkait penggunaan data pada 15 Mei atau pasca-lebaran. Jika tidak setuju, WhatsApp akan membatasi fungsi aplikasi.
Berdasarkan laman resmi, WhatsApp tidak akan menghapus akun pengguna yang tak setuju. Namun, fungsi platform menjadi terbatas yakni dapat menerima panggilan dan pemberitahuan, tetapi tak bakal bisa mengirim pesan.
“Ketentuan dan kebijakan privasi yang baru mulai berlaku pada 15 Mei. Harap terima pembaruan ini untuk dapat menggunakan WhatsApp setelah tenggat waktu tersebut,” demikian dikutip dari notifikasi terbaru WhatsApp yang diterima oleh beberapa pengguna, Kamis (29/4).
Namun, Quartz India melaporkan pada bulan lalu, bahwa akun WhatsApp yang tidak aktif setelah 120 hari akan dihapus otomatis.
Sedangkan WhatsApp menyampaikan, perubahan pada ketentuan layanan dan kebijakan privasi hanya terkait dengan perpesanan antara bisnis dan pelanggan mereka di platform. Hal yang berubah yakni pengguna akan dapat terhubung dengan lebih banyak bisnis.
Pengguna dapat memilih apakah ingin chat dengan bisnis di WhatsApp atau tidak. Selain itu, bisa memblokir atau menghapus akun bisnis dari daftar kontak
Lalu, bisnis yang lebih besar seperti maskapai penerbangan atau retail, dapat menerima pertanyaan dari ribuan pelanggan sekaligus. Ini memungkinkan pelanggan melacak pesanan atau mengetahui informasi penerbangan.
Sedangkan hal yang tidak berubah yakni privasi dan keamanan chat pribadi dengan keluarga dan teman. Anak usaha Facebook itu menegaskan bahwa perusahaan tak bisa melihat konten pribadi.
Saat pengumuman pendapatan kuartal pertama Facebook kemarin (28/4), CEO Mark Zuckerberg menyampaikan beberapa hal terkait perpesanan bisnis, berbisnis di WhatsApp, dan iklan Facebook yang terhubung dengan akun WhatsApp Business.
Terkait perpesanan bisnis, ada lebih dari 175 juta orang mengirimkan pesan ke akun WhatsApp Business setiap hari. “Hari ini, kami mengumumkan bahwa ada lebih dari 100 juta pesan WhatsApp terkirim setiap harinya dari bisnis-bisnis yang menggunakan layanan WhatsApp Business API,” kata WhatsApp dalam siaran pers, Kamis (29/4).
Kemudian, perusahaan menyampaikan bahwa pengguna telah mengirimkan lebih dari lima juta ‘keranjang belanja’ di WhatsApp. Ini setelah WhatsApp merilis fitur Keranjang tahun lalu.
Fitur tersebut bertujuan memudahkan pengguna melihat produk yang tersedia di katalog, dan memilih yang diinginkan. Selain itu, dapat langsung mengirimkannya dalam bentuk pesan kepada pemilik bisnis.
Mark juga menyampaikan perihal iklan yang terhubung ke akun WhatsApp. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan menawarkan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk beriklan di Facebook dan Instagram, yang kemudian terhubung ke akun WhatsApp.
“Dengan demikian, pelanggan mereka dapat memulai obrolan hanya dengan satu klik,” kata WhatsApp. Saat ini, ada hampir satu juta pengiklan di dunia yang menghubungkan iklan ke akun WhatsApp mereka.
Ke depan, perusahaan segera menambahkan opsi untuk membuat iklan Facebook langsung dari katalog di WhatsApp Business.