Huawei dan Xiaomi Makin Agresif Garap Bisnis Mobil Listrik

Metta Dharmasaputra, Katadata.
Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, ketika berkunjung ke Xiaomi Campus di kawasan Xi'erqi, distrik Haidian, Tiongkok, Senin (18/11/2019).
16/6/2021, 10.46 WIB

Perusahaan asal Tiongkok, Xiaomi mulai merekrut banyak pekerja di bidang pengembangan mobil listrik (electric vehicle). Ini dilakukan ketika Huawei telah menjual kendaraan listrik pada Mei lalu.

"Xiaomi membuka beberapa posisi baru di perusahaan yang mencakup kategori untuk kendaraan listrik," demikian dikutip dari Gizmochina, Selasa (15/6). Semua posisi baru ini akan ditempatkan di kantor yang berbasis di Haidian, Beijing.

Posisi yang dimaksud seperti teknisi platform data, infrastruktur kendaraan, bagian perencanaan, algoritme milimeterwave, alat pengembangan, front-end, perangkat lunak tertanam, dan lainnya.

Xiaomi sempat menyampaikan bahwa kantor pusat penelitian dan pengembangan akan berlokasi di Beijing.

Selain merekrut banyak tenaga kerja, Xiaomi mendirikan anak usaha baru untuk mengerjakan proyek kendaraan listrik dan bisnis terkait. Chief Executive Officer Xiaomi Group Lei Jun akan langsung memimpin entitas baru ini. 

Pada tahap awal, Xiaomi berencana menginvestasikan sekitar 10 miliar yuan atau US$ 1,5 miliar (Rp 21,3 triliun). Kemudian, selama 10 tahun, mengalokasikan lebih dari US$ 10 miliar atau Rp 143 triliun untuk bisnis mobil listrik.

Mobil listrik tersebut akan menyasar pasar yang luas. Oleh karena itu, Xiaomi menggaet Great Wall Motor Co Ltd Tiongkok dan menggunakan pabriknya untuk membuat mobil listriknya sendiri.

Raksasa teknologi asal Tiongkok lainnya yang mengembangkan mobil listrik yakni Huawei. Perusahaan ini menggaet produsen kendaraan, Chongqing Xiaokang dan telah menjual mobil listrik pertama bermerek Cyrus SF5.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan