Harga Paket Internet 5G Indosat dan Cara Mengaktifkan

Arief Kamaludin | Katadata
Logo layanan Indosat
22/6/2021, 14.55 WIB

Indosat mempertimbangkan tarif internet 5G lebih dari Rp 100 ribu. Untuk bisa mengaktifkan layanan ini, pengguna perlu memenuhi empat syarat.

Pertama, pengguna harus mempunyai kartu SIM 4G. "Dengan kartu 4G yang sudah ada itu bisa digunakan jaringan internet generasi kelima alias 5G," kata SVP-Head of Business Planning Indosat Ooredoo Shatya Framudia saat meluncurkan 5G di Solo, Selasa (22/6).

Kedua, mempunyai ponsel pintar (smartphone) yang mendukung jaringan 5G dengan spektrum yang sesuai dengan milik Indosat. Operator seluler ini menyediakan 5G menggunakan frekuensi 1.800 MHz dengan lebar pita 20 MHz.

Ketiga, memiliki perangkat lunak (software) yang mendukung 5G. Terakhir, pengguna berdomisili di wilayah yang memperoleh sinyal 5G Indosat.

Saat ini, internet 5G Indosat menjangkau Solo, Jakarta, Balikpapan, Surabaya, dan Makassar.

Shatya menyampaikan, perusahaan masih dalam tahap pengenalan layanan 5G kepada masyarakat. Operator pun mengkaji pasar potensial untuk teknologi ini.

“Kami melihat apakah pasar bisa menangkap rentang harganya,” kata Shatya.

Sejauh ini, Indosat mempertimbangkan tarif internet 5G di atas Rp 100 ribu. Ini seperti harga paket freedom 4G yang berkisar Rp 70 ribu hingga Rp 100 ribu.

"Sedangkan untuk 5G, harga paket ada di atas Rp 100 ribu," ujar Shatya.

Kecepatan internet masing-masing generasi jaringan internet 2G hingga 5G (Phone Arena)

Indosat resmi menyediakan layanan 5G sejak dua pekan lalu (14/6). Ini karena sudah mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Sebelum mendapatkan SKLO dari Kominfo, Indosat menggelar Uji Laik Operasi (ULO) pada 3-4 Juni. Frekuensi yang diuji hanya satu pita yakni 1.800 MHz.

Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama optimistis, kehadiran 5G akan mendukung ekonomi digital di Indonesia. Terlebih lagi, kecepatan dan tingkat keterlambatan pengiriman data alias latensi 5G dinilai lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.

"Kami percaya teknologi ini akan membantu mengakselerasi transformasi digital masyarakat Indonesia dan mendorong inovasi bisnis di semua industri," katanya, dua pekan lalu (14/6).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan