Riset: 19% Pengguna Ponsel di Indonesia Pakai 5G, Minati Gim VR

ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee
Tanda 5G terpasang di World 5G Exhibition di Beijing, Tiongkok, Jumat (22/11/2019).
24/6/2021, 18.10 WIB

Riset Ericsson menunjukkan, 19% responden di Indonesia menggunakan ponsel pintar (smartphone) berbasis 5G. Hasil studi memperkirakan, pengguna internet 5G di Tanah Air bertambah lima juta hingga 2023.

Laporan bertajuk ‘Five Ways to a Better 5G’ itu berdasarkan survei terhadap pengguna ponsel di 26 negara pada Mei lalu. Di Indonesia ada 19% menggunakan ponsel 5G, namun tidak diperinci jumlahnya.

“Jumlahnya akan bertambah lima juta dalam dua tahun ke depan,” kata Head of ConsumerLab Ericsson Research Jasmeet Singh Sethi saat konferensi pers virtual, Kamis (24/6).

Mereka yang mau beralih ke 5G rerata ingin menghabiskan waktu tiga jam lebih banyak per pekan untuk menggunakan aplikasi Augmented Reality (AR). Selain itu, menggunakan enhanced media 1,5 jam lebih lama.

Pada 2025, riset memperkirakan bahwa konsumen di Indonesia menghabiskan 7,5 – 8 jam per pekan untuk bermain gim berbasis komputasi awan (cloud). Mereka juga akan mulai menggunakan aplikasi AR dan Virtual Reality (VR).

Jasmeet menyampaikan, pengguna 5G di Indonesia meningkat karena pandemi corona mendorong permintaan layanan internet. Selama masa Covid-19, konsumen di Tanah Air rerata menggunakan internet tiga jam lebih lama dibandingkan sebelumnya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan