Foto Selfie & KTP Beredar di Medsos, Ahli IT Duga dari Pinjaman Online

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww.
Petugas menata Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Identitas Anak (KIA) milik masyarakat Klaten yang masih tersimpan di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (12/1/2021).
25/6/2021, 16.13 WIB

Foto diri (selfie) dengan memegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) beredar di media sosial. Pakar keamanan siber di Vaksincom Alfons Tanujaya menduga, kebocoran data ini berasal dari platform pinjaman online atau pinjol.

Namun hal itu perlu penyelidikan mendalam oleh pihak berwenang. “Tanpa bukti, tidak boleh menuduh. Tetapi, kemungkinan data pinjaman online yang bocor,” kata Alfons kepada Katadata.co.id, Jumat (25/6).

Selain itu, perlu dipastikan lagi apakah KTP yang beredar asli atau asli tapi palsu. KTP asli tapi palsu yakni kartu dibuat tidak resmi, namun menggunakan data yang sebenarnya.

KTP asli tapi palsu itu bisa digunakan untuk tindak kejahatan seperti membuka rekening bank yang menampung hasil kejahatan. Bisa juga untuk melakukan pinjaman online. "Setelah uang diterima pemalsu KTP, cicilan akan ditagihkan kepada pemilik data yang bocor," kata Alfons.

Data bocor itu juga dapat digunakan untuk membobol nomor ponsel. Caranya, berpura-pura menjadi korban dan mengganti simcard ke penyedia layanan telekomunikasi. Hal ini pernah menimpa salah satu wartawan senior.

Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC Pratama Persadha juga mengatakan bahwa data KTP dan Kartu Keluarga (KK) yang bocor bisa membahayakan. “Dapat digunakan untuk mendaftarkan nomor seluler dan meminjam online, bila pelaku mahir melengkapi data,” ujarnya dalam siaran pers, pertengahan tahun lalu (22/5). 

Informasi tersebut tetap harus dilindungi setidaknya dengan enkripsi, agar tidak sembarangan orang bisa memanfaatkan data itu.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan