Trafik Internet Berpotensi Naik 20%, Operator Berlomba Tambah Jaringan

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Seorang teknisi XL Axiata Tbk melakukan perawatan BTS XL Axiata di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (19/3/2021). PT XL Axiata memperluas jaringannya di 257 Desa di 26 Kecamatan di Kabupaten Sumedang dengan didukung sekitar 430 BTS guna memberikan fasilitas layanan internet yang memadai bagi pelanggan XL.
6/7/2021, 17.38 WIB

Trafik data internet diperkirakan meningkat 10% hingga 20% dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat mikro di Jawa dan Bali. Operator seluler Telkomsel, XL, Indosat, hingga Smartfren pun menambah kapasitas jaringan untuk mengantisipasi lonjakan trafik itu.

GM External Corporate Communications Telkomsel Aldin Hasyim mengatakan, setelah diberlakukannya PPKM darurat, perusahaan langsung melakukan upaya pengamanan trafik. "Telkomsel menyiagakan kapasitas tambahan guna mengantisipasi lonjakan trafik komunikasi, terutama trafik layanan berbasis data dan digital," katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (6/7).

Provider plat merah tersebut bakal memaksimalkan fungsi seluruh spektrum besar yang dimilikinya. Itu termasuk frekuensi 900 Megahertz (Mhz), 1800 Mhz, 2100 Mhz, hingga 2300 Mhz.

Selain itu, Telkomsel akan memaksimalkan kemampuan infrastruktur jaringannya seperti Base Transceiver Station (BTS), di mana jumlahnya sudah mencapai 234.000 BTS per kuartal pertama tahun ini. Hampir seluruhnya terhubung dengan jaringan broadband 3G dan 4G/LTE. BTS juga telah melayani 95% wilayah populasi di seluruh Indonesia.

Group Head Communication XL Tri Wahyuningsih juga siap mengantisipasi potensi kenaikan trafik internet. "Kami akan melakukan penyeimbangan terlebih dahulu untuk memastikan perfoma jaringan tetap terjaga," ujarnya kepada Katadata.co.id.

Tri menambahkan, XL akan melakukan penambahan kapasitas dan perluasan jaringan di berbagai wilayah. Optimalisasi infrastruktur BTS juga akan dilakukan secara remote. Bahkan, jika diperlukan perusahaan akan melakukan inspeksi lapangan sesuai protokol kesehatan.

"Ini mengikuti perkembangan peningkatan trafik harian, khususnya wilayah residential," katanya.

Operator lainnya, Indosat juga mengaku telah menyiapkan infrastruktur jaringannya untuk mengantisipasi kenaikan trafik di era PPKM darurat. SVP Head of Corporate Communications Steve Saerang mengatakan lebih dari 50% rencana site jaringan baru di 2021 sudah selesai dibangun sejak kuartal pertama 2021. 

Selain itu, lebih dari 32% rencana peningkatan kapasitas jaringan dan lebih dari 33% rencana fiberisasi telah dieksekusi di periode yang sama tahun ini.

"PPKM darurat ini kami siap mendukung aktivitas komunikasi masyarakat, termasuk koneksi data yang andal, kesiapan jaringan dari sisi kapasitas maupun kualitas, terutama di area residensial," ujar Steve.

Sebelumnya, VP Network Operations Smartfren Agus Rohmat menilai, PPKM darurat di Jawa dan Bali, akan berdampak pada lonjakan trafik data internet sekitar 10-20%. "Ini seiring banyaknya kegiatan yang dilakukan secara online," ujarnya dalam siaran pers pekan lalu.

Selain itu, perilaku penggunaan layanan data di masyarakat juga diperkirakan berubah. Kegiatan bekerja dan sekolah secara online akan memicu peningkatan pemakaian aplikasi pertemuan online. Di antaranya seperti Zoom, Microsoft Teams, atau GoogleMeet. Selain itu konsumsi layanan hiburan digital, seperti media sosial dan gim juga diperkirakan meningkat.

Sama seperti operator seluler lainnya, Smartfren juga mengaku telah menyiapkan kemampuan infrastruktur menghadapi lonjakan trafik internet itu. "Smartfren akan terus melakukan penambahan kapasitas dan jangkauan hingga akhir 2021, termasuk menambah BTS baru," ujar Agus.

Smartfren juga telah menyiapkan tim network yang siaga hingga tingkat kabupaten. Tim itu fokus untuk menangani insiden gangguan agar bisa diselesaikan dengan cepat.  

Diketahui, PPKM darurat berlaku sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021. Selama masa PPKM darurat, kegiatan belajar mengajar di sekolah dan kampus dilakukan secara online. Begitu juga dengan bekerja atau work from home (WFH) berlaku 100% untuk sektor non esensial.  

Untuk sektor esensial menerapkan 50% kehadiran pekerja di kantor, dengan protokol kesehatan. Sektor tersebut di antaranya, keuangan, perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan non-penanganan karantina Covid-19, serta industri orientasi ekspor.

Untuk sektor kritikal diperbolehkan 100% staf bekerja di kantor dengan protokol kesehatan. Ini meliputi energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan penunjang, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar, serta industri pemenuhan kebutuhan pokok. 

 Berdasarkan dokumen hasil rapat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) pada Rabu (30/6), pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan tutup. Sedangkan supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat, dengan kapasitas pengunjung 50%. 

Lalu restoran dan rumah makan hanya menerima layanan bungkus makanan (take away) dan pesan antar (delivery). Untuk fasilitas umum seperti area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area publik lainnya ditutup sementara.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan