Tencent Tambah Investasi ke Luar Negeri 7 Kali Lipat saat Ditekan Cina

Facebook Tencent
Penguin merupakan logo Tencent, perusahaan teknologi asal Tiongkok Tencent
1/9/2021, 16.42 WIB

Tencent memperbesar investasi ke luar negeri tujuh kali lipat tahun ini, berdasarkan data Refinitif. Ini dilakukan di saat Cina menekan sejumlah raksasa teknologi, termasuk Alibaba dan Tencent.

Refinitif mencatat, Tencent mencatatkan rekor investasi luar negeri terbanyak di Eropa yakni 16 kesepakatan. Secara keseluruhan, pengembang PUBG ini menandatangani 36 kesepakatan investasi di luar negeri tahun ini.

Tahun lalu hanya empat. Sedangkan pada 2019 ada tiga kesepakatan.

Sebagian besar kesepakatan investasi Tencent di Eropa yang di sektor gim. Unit bisnis Tencent, yaitu Tencent Miniclip membeli studio di Belanda, Gamebasics pada Januari.

Miniclip juga mengakuisisi saham mayoritas studio di Rumania, Green Horse Games pada Februari.

Analis mencatat, kesepakatan Tencent di Eropa lebih banyak dilakukan melalui anak usaha. Pendiri Marbridge Consulting Mark Natkin menilai, ini bertujuan menghindari pengawasan publik.

"Melakukan akuisisi melalui pendekatan yang kurang menarik perhatian mungkin lebih bijaksana," kata Mark dikutip dari Nikkei Asian Review, Rabu (1/9).

Perusahaan gim yang disuntik modal oleh Tencent pada 2020 (Nico Partners)

Selain Eropa, Tencent berpartisipasi dalam sejumlah putaran pendanaan startup di Singapura, India, Jepang, Korea Selatan, dan Australia pada paruh pertama.

Pendapatan Tencent dari lini bisnis game online di pasar internasional juga tumbuh lebih cepat daripada di domestik. Bagian ini menyumbang 25% dari keseluruhan pendapatan gim.

Analis mengatakan, lonjakan investasi Tencent di luar negeri itu dilakukan saat tekanan pemerintah Cina meningkat. "Regulasi yang lebih ketat dan penurunan tingkat pertumbuhan di Tiongkok menyebabkan lebih banyak perusahaan menargetkan pasar luar negeri," kata analis gim di Niko Partners Daniel Ahmad.

Tencent beberapa kali didenda oleh Beijing terkait monopoli. Kali ini, perusahaan diincar terkait gim.

Pemerintah Cina memerintahkan perusahaan gim seperti Tencent untuk mengurangi layanan kepada anak-anak. Di bawah aturan baru, “pemain gim (gamer) muda hanya boleh bermain game online satu jam pada Jumat – Minggu dan hari libur,” menurut laporan kantor berita resmi Xinhua dikutip dari The Guardian, Selasa (31/8).

Berdasarkan aturan yang diterbitkan oleh Administrasi Pers dan Publikasi Nasional, pengguna di bawah 18 tahun hanya dapat bermain game selama Pukul 8 - 9 malam waktu setempat pada hari-hari tersebut.

Perusahaan game online akan dilarang memberikan layanan kepada anak di bawah umur dalam bentuk apa pun di luar jam tersebut. Selain itu, “korporasi perlu memastikan bahwa mereka menerapkan sistem verifikasi nama asli,” kata regulator.

Analis teknologi Cina yang berbasis di Amerika Serikat (AS) Rui Ma memperkirakan, Beijing mengeluarkan aturan lain terkait game online dalam beberapa bulan ke depan. “Secara historis, pihak berwenang selalu memiliki niat untuk mengekang paparan dari apa yang mereka anggap sebagai kebiasaan yang sangat membuat ketagihan,” katanya.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan