WhatsApp didenda 225 juta euro atau US$ 267 juta (Rp 3,8 triliun) oleh Komisi Perlindungan Data atau Data Protection Commission (DPC) Irlandia. Ini karena anak usaha Facebook itu dianggap melanggar aturan data pribadi atau General Data Protection Regulation (GDPR) Uni Eropa.
DPC Irlandia mengatakan bahwa WhatsApp tidak cukup memberi tahu pengguna di Eropa terkait pemanfaatan data. Perusahaan juga tak transparansi soal bagaimana berbagi data dengan induk usaha, Facebook.
Oleh karena itu, otoritas perlindungan data di Eropa itu mendenda WhatsApp. Selain itu, memerintahkan perusahaan untuk mengubah kebijakan privasi.
"DPC Irlandia secara resmi menegur WhatsApp dan memerintahkan perusahaan mematuhi pemrosesan," demikian dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (2/9).
Otoritas di Irlandia menyerahkan keputusan kepada otoritas data nasional di tiap negara di Eropa. Namun, sejumlah regulator di beberapa negara tidak sepakat dengan DPC Irlandia tentang pasal spesifik GDPR mana yang telah dilanggar.
DPC Irlandia mendenda WhatsApp setelah penyelidikan selama dua tahun. Otoritas Irlandia awalnya menghukum perusahaan dengan denda 50 juta euro karena melanggar GDPR.
Namun lembaga perlindungan data lain mendorong DPC Irlandia untuk memberikan denda lebih besar. Kini, otoritas memutuskan denda WhatsApp 225 juta euro.
Juru bicara WhatsApp mengajukan banding atas sanksi tersebut. "Kami tidak setuju dengan keputusan ini dan hukumannya sepenuhnya tidak proporsional," katanya.
Menurutnya, WhatsApp bekerja untuk memastikan informasi yang transparan dan komprehensif mengenai pemanfaatan data bagi pengguna. "Kami juga akan terus melakukannya," ujarnya.
Melalui situs web resmi, WhatsApp menyatakan bahwa perusahaan membagikan nomor telepon, data transaksi, interaksi bisnis, informasi perangkat seluler, alamat IP, dan informasi lainnya dengan Facebook. Akan tetapi, proses berbagi data dilakukan sesuai standar keamanan.
WhatsApp juga tidak berbagi percakapan pribadi, data lokasi, atau log panggilan.
Pada Mei, WhatsApp mengeluarkan kebijakan baru. Namun, perubahan ketentuan-ketentuan ini hanya berlaku di akun bisnis.
Aplikasi Facebook akan mendapatkan data WhatsApp Business dan akan memberikan akses ke percakapan akun bisnis. Fitur baru WhatsApp akan memungkinkan bisnis kecil mengunggah katalog secara langsung ke aplikasi.