Telkomsel menempati urutan pertama dari sisi kecepatan internet 4G atau jaringan generasi keempat di Indonesia, berdasarkan riset Speedtest Intelligence. Namun perusahaan telekomunikasi milik negara ini kalah dari Indosat hingga Smartfren dalam hal cakupan 4G.

Kecepatan rata-rata unduh (download) Telkomsel 15,64 Mega bit per detik (Mbps). Sedangkan kecepatan unggah (upload) 10,55 Mbps. “Telkomsel adalah penyedia seluler tercepat di Indonesia selama semester I,” demikian dikutip dari laporan, Senin (6/9).

Berdasarkan Speedtest Consumer Sentiment, Telkomsel mempunyai Net Promoter Score (NPS) tertinggi yakni -12,52. NPS mencerminkan loyalitas konsumen dengan skala angka -100 hingga 100.

Namun ketersediaan 4G Telkomsel kalah dibandingkan operator seluler lain, yakni hanya 87,3%. Rinciannya dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:

Kecepatan dan cakupan internet 4G Telkomsel, XL, Indosat, 3, dan Smartfren pada semester I 2021 (Speedtest Intelligence)

Meski internet 4G belum 100% hadir di Indonesia, tiga operator seluler yakni Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata sudah menyediakan 5G. “Kami menantikan perbaikan kecepatan, terutama ketika beberapa negara telah menunjukkan 5G memberikan kecepatan hingga 10 kali lipat dibandingkan 4G,” demikian isi laporan.

Kecepatan internet 5G di negara lain dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Speedtest menilai, tanpa adanya pita C atau C-band, warga Indonesia mungkin belum akan menikmati kecepatan 5G yang sangat cepat seperti Vietnam dan Korea Selatan. Pita C memiliki besaran 3,7 – 4,2 GHz untuk downlink dan 5.925 - 6.425GHz untuk uplink.

Saat ini, C-band masih dimanfaatkan secara komersial atau siap dilelang oleh kementerian komunikasi dan informatika (Kominfo). “Spektrum C-band di Indonesia saat ini diduduki oleh operator satelit, yang berpengaruh penting dalam menghubungan kota dan desa terjauh yang tidak dilayani oleh jaringan telekomunikasi darat,” demikian isi laporan.

Kominfo mengandalkan satelit untuk menyediakan internet di wilayah yang sulit diakses. Untuk menghadirkan infrastruktur ini, kementerian menggunakan pita C.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan