Eropa Selidiki TikTok soal Pengguna Anak dan Transfer Data ke Cina

pixabay.com
Tampilan aplikasi TikTok di smartphone
16/9/2021, 11.57 WIB

Eropa mengumumkan penyelidikan terhadap TikTok terkait data pengguna anak-anak dan transfer informasi ke Cina. Ini dilakukan setelah beberapa negara anggota, seperti Italia, meminta raksasa teknologi Tiongkok itu memeriksa ulang usia pengguna.

Komisi Perlindungan Data atau Data Protection Commission (DPC) di Irlandia melakukan investigasi mendalam kepada TikTok. "Apakah TikTok mematuhi General Data Protection Regulation (GDPR) ketika menangani data anak-anak atau tidak?" demikian dikutip dari TechCrunch, Rabu (15/9).

Investigasi juga termasuk memeriksa pengaturan platform untuk pengguna di bawah 18 tahun. Selain itu, langka verifikasi anak-anak 13 tahun ke bawah.

DPC juga melakukan investigasi soal transfer data TikTok ke Cina. Otoritas akan memeriksa berdasarkan risiko keamanan data pengguna di Eropa.

Pada Januari, Italia meminta TikTok memeriksa ulang usia setiap pengguna di negara tersebut. Sebab, mereka mengkhawatirkan dampak penggunaan platform video pendek ini untuk anak.

Selain itu, kelompok perlindungan konsumen di Eropa mengangkat sejumlah masalah keamanan dan privasi anak di TikTok.

GDPR sebenarnya mengatur batasan tentang bagaimana informasi anak-anak dapat diproses. Aturan ini juga memuat batasan usia untuk menyetujui penggunaan data mereka. 

Batas usia bervariasi di tiap negara anggota. Ada yang menyetujui pada usia 13 tahun dan 16 tahun.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan