Telkomsel Akan Bangun 7.772 Menara Internet 4G di Daerah Terpencil

Telkomsel
Telkomsel akan membangun 7.772 menara BTS 4G di daerah 3T hingga akhir 2022
Penulis: Desy Setyowati
7/10/2021, 06.30 WIB

Telkomsel menjadi mitra Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam menyediakan menara Base Transceiver Station atau BTS di daerah 3T atau tertinggal, terdepan, dan terluar. Operator seluler berpelat merah ini bakal menggelar BTS Universal Service Obligation (USO) 4G/LTE di 7.772 titik desa di 3T.

Perusahaan dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo telah menggelar 1.158 BTS USO. Seluruhnya telah terhubung teknologi jaringan broadband 4G/LTE.

BAKTI dan Telkomsel menargetkan dapat membangun 7.772 BTS USO 4G/LTE. Ini akan dibangun di Area 2 (Nusa Tenggara), Area 3 (Kalimantan), Area 4 (Sulawesi), Area 5 (Maluku) Area 6 (Papua Barat), Area 7 Papua Tengah Barat), Area 8 (Papua Tengah Utara), dan Area 9 (Papua Timur Selatan).

Pembangunan tersebut ditarget rampung pada Desember 2022. “Kami yakin, dengan semakin banyak BTS USO 4G/LTE di wilayah 3T, dapat membuka jalan bagi Telkomsel sebagai pintu gerbang solusi digital dan penyedia konektivitas berkualitas yang merata dan setara,” ujar Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam dalam siaran pers, Rabu (6/10).

Telkomsel berharap, para pemangku kepentingan lain seperti penyedia perangkat mobile dan aplikasi berbasis digital mendukung upaya membangun ekosistem gaya hidup digital yang inklusif di wilayah 3T. “Ini guna mengoptimalkan beragam potensi seluruh daerah dalam rangka menumbuhkan ekonomi digital melalui pemanfaatan teknologi tepat guna,” ujarnya.

Selain Telkomsel, Kominfo menggandeng XL Axiata. Operator seluler swasta ini menggarap area 1 (Sumatera) dan area 9 (Papua Timur).

Direkur Utama BAKTI Kominfo Anang Latif mengatakan, program penyediaan BTS tersebut akan berlangsung secara bertahap hingga akhir 2022. Setelah program selesai, Telkomsel dan XL Axiata akan menyediakan sinyal 4G bagi masyarakat di sembilan area itu.

"Kerja sama ini menjadi langkah lanjutan kami dalam menyediakan akses internet 4G di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia," kata Anang dalam konferensi pers virtual, bulan lalu (27/9).

Kominfo memilih Telkomsel dan XL berdasarkan berbagai kriteria seperti ketersediaan jaringan dan persoalan hitung-hitungan ekonomi. "Kalau mitra tidak punya jaringan di wilayah sekitar itu (sembilan area), akan sulit," kata Anang.

Kementerian menyediakan anggaran pembangunan BTS 4G melalui tiga skema pembiayaan, yakni:

  1. Kewajiban pelayanan universal atau USO)
  2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
  3. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kominfo

Menteri Kominfo Johnny G Plate mengatakan bahwa program yang melibatkan Telkomsel dan XL itu menjadi bagian dari target pemerintah dalam menyediakan akses internet 4G di 9.113 titik selama 2020 - 2022.

Sebanyak 1.200 selesai dibangun tahun lalu. Sedangkan pembangunan di 4.200 titik dilakukan tahun ini. Kemudian sisanya diselesaikan pada 2022.

Selain itu, ada 3.435 desa dan kelurahan di luar non-3T yang belum terakses 4G. Ini akan menjadi tanggungan perusahaan telekomunikasi untuk menyediakan.

Johnny mengatakan, Kominfo menemui setidaknya dua kendala dalam menggarap proyek penyediaan akses internet 4G di wilayah 3T, yakni:

1. Pandemi Covid-19

"Proses produksi jadi terhambat. Demikian pula konstruksinya," kata Johnny.

2. Penyediaan lahan

Sebab, pembangunan BTS akan memengaruhi tata ruang daerah. "Seluruh fasilitas publik, seperti sekolah, Puskesmas, kantor desa harus dibangun di wilayah jangkauan BTS," katanya.

Berdasarkan laporan OpenSignal menunjukkan, Telkomsel memimpin sebagai operator internet 4G tercepat untuk pengunduhan (download) dan pengunggahan (upload) di Indonesia.

Rata-rata kecepatan internet 4G anak usaha Telkom itu mengalahkan lima provider lain yang ada di Tanah Air, sebagaimana Databoks berikut: