Microsoft mengumumkan akan menutup LinkedIn di Cina akhir tahun ini. Alasannya, terkait regulasi.
“Kami menghadapi lingkungan operasi yang jauh lebih menantang dan persyaratan kepatuhan yang lebih besar,” kata LinkedIn dikutip dari Wall Street Journal, Jumat (15/10).
LinkedIn mengatakan akan menawarkan aplikasi baru untuk pasar Cina yang hanya berfokus pada unggahan pekerjaan. Itu tidak akan memiliki fitur jejaring sosial seperti berbagi konten dan berkomentar.
Ketika hadir di Cina pada 2014, LinkedIn bekerja sama dengan perusahaan modal ventura yang dinilai membantu untuk terhubung ke pemerintah. LinkedIn juga setuju untuk menyensor unggahan yang dibuat oleh jutaan pengguna supaya sesuai dengan undang-undang Cina.
Saat itu, LinkedIn menyadari akan menghadapi sejumlah tantangan tersebut. “LinkedIn sangat mendukung kebebasan berekspresi dan pada dasarnya tidak setuju dengan sensor pemerintah. Pada saat yang sama, kami juga percaya bahwa absennya LinkedIn di Cina akan menghalangi para profesional untuk terhubung dengan orang lain,” ujar perusahaan.
Tujuh tahun kemudian, ternyata tidak ada platform internet utama yang mengikuti jejak LinkedIn. Bisnis perusahaan di Cina pun mengalami kesulitan karena menghadapi pesaing lokal utama dan populasi yang skeptis tentang daftar kontak berharga secara publik.
“Ini menjadi sangat buruk di seluruh dunia di mana pemerintah otoriter memaksa sektor swasta, terutama perusahaan teknologi AS, ke dalam dilema ini,” kata Direktur Eksekutif Inkubator Kebijakan Digital Global di Universitas Stanford Eileen Donahoe.
Lingkungan operasi di Cina juga menjadi lebih sulit. Sejak mengambil kendali Partai Komunis pada 2012, Presiden Xi Jinping berulang kali menindak bisnis online.
Beijing bahkan mengeluarkan setidaknya tujuh aturan baru terkait digital sejak akhir tahun lalu, di antaranya:
- Aturan anti-monopoli yang baru
- Aturan terkait kredit mikro berbasis digital
- Membatasi anak bermain gim online
- Memperketat aturan konten di game online hingga video on-demand (VoD). Salah satunya melarang konten yang menampilkan pria bernampilan feminin
- Melarang fan ‘mengejar bintang’ secara tidak rasional di media sosial
- UU Keamanan data yang baru
- Redistribusi kekayaan
Pada Maret, regulator menegur LinkedIn karena gagal mengontrol konten politik. Asa tiga orang diberi pengarahan tentang masalah tersebut pada saat itu.
Pejabat mengharuskan LinkedIn untuk melakukan evaluasi diri dan memberikan laporan. Layanan ini juga terpaksa menangguhkan pendaftaran pengguna baru di Cina selama 30 hari.