Raksasa teknologi asal Cina Tencent meluncurkan tiga cip (chipset) rancangannya sendiri. Tujuannya mendorong industri semikonduktor Cina bersaing dengan Amerika Serikat (AS) di tengah kelangkaan global.
Ketiga cip keluaran Tencent antara lain cip kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) Zixiao, cip transcoding video Canghai, dan cip pengontrol antarmuka jaringan Xuanling.
Vice President Tencent Qiu Yuepeng menyebutkan ketiga cip ini memiliki keunggulan masing-masing. Cip AI Tencent, Zixiao saat ini telah memasuki produksi percobaan. Zixiao berkinerja 100% lebih baik daripada produk sejenis yang sudah ada.
Kemudian, cip Canghai mempunyai keunggulan kapasitas 30% lebih besar daripada cip sejenis. Sedangkan, Xuanling mempunyai kemampuan empat kali lebih baik daripada jenis cip pengontrol antarmuka jaringan lainnya.
President-Cloud & Smart Industries Tencent Tong Taosang mengatakan bahwa upaya Tencent meluncurkan ketiga cip tersebut untuk memperluas lini bisnis, tidak hanya bergerak di industri game dan platform pembayaran saja. "Cip merupakan komponen kunci dari perangkat keras (hardware) dan infrastruktur inti di industri internet," katanya dikutip dari South China Morning Post pada Rabu (3/11).
Tencent selama ini memang terkenal sebagai pemimpin di industri game. Tencent meluncurkan sejumlah judul game, termasuk PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG).
Selain untuk memperluas lini bisnis, Tong juga mengatakan bahwa Tencent memiliki rencana jangka panjang untuk membantu pengembangan industri semikonduktor di Cina. Dengan merancang cip-nya sendiri, Tencent mengintensifkan upaya Cina menuju swasembada semikonduktor dan pembentukan rantai pasokan domestik yang kompetitif.
Produksi cip memang menjadi salah satu prioritas dalam rencana lima tahun pembangunan di Cina. Industri semikonduktor juga sebagai alat Cina agar bisa bersaing dengan AS di bidang teknologi.
Pemerintah Cina juga telah menggaet 90 perusahaan, termasuk Tencent untuk membentuk konsorsium pengembangan industri semikonduktor lokal. "Mereka akan memperkuat industri semikonduktor Tiongkok," demikian isi informasi resmi yang dirilis oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) dikutip dari Gizchina (1/2).
Konsorsium itu bakal berfokus pada penelitian dan perumusan standar pengembangan industri semikonduktor lokal. Tujuannya, meningkatkan standar yang relevan dalam penilaian produk seperti cip.
Boston Consulting Group memperkirakan, Cina bisa menghasilkan 20% cip dunia pada 2024. Saat ini, Tiongkok menyediakan kurang dari 6% volume cip dunia.
Pada 2024, Taiwan dan Korea Selatan diprediksi memimpin pasar dari sisi produksi cip. Tiongkok menempati urutan ketiga, lalu Jepang 12%, dan AS 10%.
Namun, AS juga tak mau kalah. Sejumlah perusahaan teknologi asal AS seperti Apple Inc., Microsoft Corp, dan induk Google, Alphabet Inc. bergabung dengan pembuat semikonduktor Intel Corp meminta anggota parlemen AS menyediakan dana untuk CHIPS for America Act.
"Pendanaan yang kuat dari CHIPS Act akan membantu Amerika membangun kapasitas cip tambahan yang diperlukan untuk memiliki rantai pasokan yang lebih tangguh,” kata koalisi dalam surat yang ditujukan kepada para pemimpin Demokrat dan Republik di Kongres AS, dikutip dari Reuters, pada Mei (11/5).
Persaingan Cina dan AS di industri semikonduktor terjadi di tengah kelangkaan cip secara global. Wakil Presiden Direktur Forrester, Glenn O’Donnell, meyakini krisi ini akan berlangsung hingga 2023.
“Karena permintaan akan tetap tinggi dan pasokan akan tetap terbatas. Kami perkirakan kelangkaan ini akan bertahan hingga 2022 atau 2023,” ujarnya seperti dikutip CNBC International, pada Mei (12/5).