Platform media sosial besutan Meta, Instagram telah mengembangkan sistem verifikasi akun menggunakan video tangkapan sendiri atau selfie penggunanya. Instagram mengandalkan cara itu untuk memberantas akun bot atau akun palsu.
Instagram akan meminta pengguna baru untuk merekam video selfie dengan durasi pendek. Kemudian, Instagram akan menggunakan algoritme dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk memverifikasi kebenaran pengguna.
"Beberapa pengguna baru-baru telah melaporkan bahwa mereka diminta untuk mengambil video selfie untuk memverifikasi akun mereka yang ada," demikian dikutip dari Business Insider, pada Rabu (17/11).
Menurut konsultan media sosial Matt Navara, Instagram telah berkomitmen bahwa video selfie pengguna yang diminta tidak akan pernah terlihat di Instagram. Kemudian, secara otomatis video itu akan hilang dalam waktu 30 hari.
"Instagram juga tidak mengumpulkan data biometrik atau menggunakan teknologi pengenalan wajahnya," kata Matt dikutip dari XDA Developers.
Menurutnya, Instagram telah mengembangkan sistem verifikasi video selfie pada tahun lalu. Namun, terdapat kesalahan teknis, sehingga pengembangannya baru bisa dilanjutkan saat ini.
Instagram mengembangkan sistem verifikasi menggunakan video selfie untuk memerangi akun palsu. Media sosial berbasis visual ini menganggap bahwa penggunaan akun palsu telah melanggar peraturan perusahaan.
Akun palsu itu dapat meninggalkan pesan spam, pelecehan, atau biasa digunakan untuk meningkatkan jumlah suka (like) atau pengikut (followers) secara artifisial.
Selain verifikasi video selfie, Instagram telah membangun sistem untuk mengidentifikasi akun mana saja yang terindikasi palsu dan akun asli pengguna akun palsu itu. Apabila terdeteksi, Instagram akan menghapus semua tanda like, followers, hingga komentar yang diberikan akun palsu.
Sementara itu, akun asli yang ketahuan menggunakan jasa akun palsu untuk meningkatkan popularitasnya akan mendapatkan pemberitahuan dari Instagram.