Pandemi Covid-19 dan aturan pembatasan sosial mengakselerasi transformasi digital. Perilaku konsumen yang berubah cepat, salah satunya dalam hal berbelanja dari cara konvensional ke platform digital turut membawa perubahan besar bagi sektor usaha.
Menurut Google, Temasek, dan Bain & Company dalam laporan terbarunya yang bertajuk e-Conomy SEA 2021 disebutkan bahwa di Indonesia terdapat 21 juta konsumen digital baru selama pandemi pada tahun 2020 dan paruh pertama tahun 2021. Sebanyak 72% dari konsumen baru ini berasal dari area non-metropolitan, yang secara positif menunjukkan peningkatan penetrasi digital di pasar terbesar Indonesia.
Potensi ini diperkirakan mendorong ekonomi digital Tanah Air mencapai US$ 70 miliar atau Rp 997 triliun pada 2021, tumbuh 49% dari tahun lalu. Sedangkan pada 2025, nilai ekonomi digital dalam negeri diperkirakan kian melesat menjadi US$ 146 miliar. Semua sektor mengalami pertumbuhan double digit pada tahun ini, dengan platform e-commerce sebagai pendorong utama.
Riset McKinsey pada 2018 yang berjudul 'How online commerce is driving Indonesia’s economic development' menyebutkan bahwa 40% dari penjualan e-commerce Indonesia berasal dari social commerce. Banyak dari pelaku bisnis kecil dan UMKM menggunakan platform ini sebagai pintu masuk untuk berjualan online.
Hingga kini, social commerce terus berkembang di Indonesia. Nilai transaksi (GMV) social commerce diperkirakan melesat menjadi US$ 15 miliar sampai US$ 25 miliar pada 2022, dari sebelumnya hanya US$ 3 miliar pada 2017. Dengan begitu, media sosial saat ini tak hanya digunakan untuk berinteraksi dengan sesama pengguna, tetapi juga menjadi kanal bisnis yang dapat diandalkan untuk meningkatkan penjualan, promosi, membangun brand serta menemukan calon konsumen dengan cepat karena memiliki jangkauan pengguna yang luas.
Instagram merupakan salah satu platform paling populer sebagai wadah social commerce. Di Indonesia terdapat 91,7 juta pengguna per Juli 2021. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pengguna Instagram terbesar dunia di bawah India, Amerika Serikat dan Brasil.
Dengan basis pengguna yang besar, Indonesia menjanjikan pasar yang potensial bagi pelaku bisnis yang ingin memperluas jangkauan usahanya melalui platform media sosial tersebut.
Instagram berperan penting untuk mendukung bisnis, terutama untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan. Melalui Instagram, pelaku bisnis dapat melakukan berbagai aktivitas yang melibatkan partisipasi pengikutnya, memfasilitasi pelanggan untuk berkonsultasi sebelum membeli produk, lead generation, hingga menyampaikan keluhan.
Interaksi melalui Instagram pun semakin masif, sehingga tak jarang pelaku bisnis menghadapi persoalan dalam mengelola Direct Message (DM) berskala besar dari banyak pelanggan.
Untuk mengoptimalkan pengalaman berinteraksi dan bertransaksi pemilik bisnis dengan konsumen, Instagram meluncurkan layanan Messenger API for Instagram. Messenger API for Instagram adalah seperangkat programming code yang dapat digunakan untuk mengirimkan data dari Instagram ke platform yang terintegrasi dengannya.
Artinya, pengguna Messenger API for Instagram dapat mengakses pesan yang masuk ke Instagram mereka melalui platform lain yang telah diintegrasikan, tanpa harus login ke akun Instagramnya. Selain itu, integrasi ini juga memungkinkan bisnis yang memiliki beberapa akun Instagram, mengakses pesan dari semua akunnya melalui suatu platform yang sama.
Messenger API for Instagram hanya bisa didapatkan melalui partner resmi Instagram dan Facebook, salah satunya Qiscus. Melalui Qiscus, pelaku bisnis dapat mengintegrasikan akun Instagram bisnisnya dengan platform Qiscus Multichannel Chat.
Layanan Messenger API for Instagram yang terintegrasi dengan Qiscus Multichannel Chat ini memiliki beberapa keunggulan yang membedakannya dengan Instagram business biasa. Jika saat menggunakan Instagram Business biasa para agen Customer Service (CS) hanya dapat mengakses pesan konsumen yang ada di Direct Message (DM) Instagram saja, maka pengintegrasian ini memungkinkan agen CS membalas pesan konsumen dari DM, Instagram Story, Instagram Mention, serta berbagai kanal komunikasi, seperti WhatsApp, Facebook Messenger dan lainnya, melalui satu User Interface (UI) yang sama.
Bisnis juga dapat menambahkan puluhan bahkan ratusan agen CS ke Qiscus Multichannel Chat agar pesan konsumen dari berbagai saluran chat tersebut dapat dibalas dengan lebih cepat.
Layanan ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur. Fitur analitik, dapat digunakan untuk memperoleh insight terkait bisnis, konsumen, dan performa kerja agen CS. Fitur multilevel agent, memungkinkan bisnis mengatur role setiap tim member yang mengakses dashboard, seperti Supervisor, Admin, dan Agent. Terdapat juga chatbot yang memungkinkan pemilik bisnis memberikan respon cepat dan selalu siap menangani pesan pelanggan selama 24/7.
Solusi Qiscus hadir untuk membantu bisnis memenuhi harapan konsumennya, yaitu kehadiran bisnis yang responsif. Sebagaimana yang disebutkan Google pada laporan riset tentang The Age of Assistance, bahwa 64% konsumen berekspektasi agar bisnis dapat memberikan yang mereka butuhkan secara instan.
Qiscus Multichannel Chat akan membantu bisnis menciptakan customer experience yang relevan sehingga meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan terhadap produk serta layanannya.
Manfaat Messenger API for Instagram yang terintegrasi Qiscus Multichannel Chat sudah dirasakan oleh sejumlah pengguna. Beberapa pengguna mengaku performa layanan komunikasi bisnisnya menjadi dapat dikuantifikasi, seperti mengetahui kecepatan waktu response, jenis pesan yang paling sering dikemukakan oleh pelanggan, dan durasi percakapan.
Proses tracking pesan pelanggan pun jadi lebih efisien dengan adanya fitur tags yang memungkinkan pesan diberi kategori tertentu. Selain itu, aktivitas yang terjadi di seluruh kanal komunikasi menjadi lebih terkontrol serta agen CS jadi lebih tanggap terhadap pesan dari berbagai kanal, termasuk Instagram Story.
Disamping mempengaruhi performa layanan konsumen bisnis, penggunaan kedua solusi dari Qiscus ini juga berpengaruh terhadap sales. Salah satu klien Qiscus yang telah menggunakan solusi Multichannel Chat dan Messenger API for Instagram, Chocochips Boutique, mengaku mengalami peningkatan sales dari kanal social messenger-nya sebesar dua kali lipat.
Bagi pengguna yang ingin memanfaatkan layanan ini perlu mengikuti beberapa ketentuan. Pertama, jenis akun Instagram yang dipakai haruslah akun Instagram untuk bisnis. Kemudian, akun ini ditautkan ke laman Facebook Page.
Untuk mengetahui informasi dan fitur menarik lainnya seputar layanan ini, pembaca bisa mengakses situs berikut: www.qiscus.com dan dapatkan free trial 90 hari menggunakan Messenger API for Instagram.