McDonald’s Akan Buka Toko di Metaverse, Berikut Cara Membelinya

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Pengunjung berjalan keluar seusai membeli makanan di gerai makanan cepat saji McDonald's, kompleks pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Jumat (8/5/2020).
15/2/2022, 12.09 WIB

Perusahaan restoran cepat saji, McDonald’s mengajukan 10 aplikasi merek dagang ke Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO) awal bulan ini (4/2). Ini mencakup McDonald's dan McCafe untuk restoran virtual di metaverse dan dunia nyata.

Berdasarkan cuitan yang diunggah oleh pengacara terkait merek dagang Josh Gerben, McDonald’s berencana mengoperasikan restoran virtual yang menampilkan barang aktual dan virtual.

Selain itu, “mengoperasikan restoran virtual online yang menampilkan pengiriman ke rumah,” kata Gerben dikutip dari The Street, Selasa (15/2).

Aplikasi lain yang diajukan oleh McDonald’s yakni file multimedia yang dapat diunduh. Ini berisi karya seni, teks, file audio dan video, serta non fungible token (NFT).

"Pengajuan merek dagang ini dibuat untuk melindungi gagasan restoran McDonald's di metaverse yang dapat menjual makanan 'virtual' kepada Anda, atau, makanan asli (yang akan dikirimkan kepada Anda)," cuit Gerben.

Dengan begitu, nantinya konsumen bisa mendatangi restoran virtual McDonald’s di metaverse. Ada gerai yang menyajikan makanan virtual.

Ada juga yang melayani pemesanan di dunia virtual, lalu makanan asli diantar ke rumah konsumen di dunia nyata.

Namun, McDonald’s belum mengumumkan di platform metaverse mana perusahaan bakal membangun restoran virtual.

Ada lima contoh platform metaverse yakni The Sandbox, Decentraland, Axie Infinity, Enjin, dan Bloktopia. Masing-masing memiliki aturan tersendiri terkait alat pembayaran yang bisa digunakan.

Gerben mengatakan kepada Forbes bahwa USPTO kemungkinan akan menyetujui merek dagang tersebut. Meskipun proses peninjauan seringkali memakan waktu delapan hingga sembilan bulan.

Itu artinya, konsumen perlu menunggu untuk bisa membeli makanan di restoran McDonald's di metaverse.

Meskipun ada beberapa perdebatan tentang apa sebenarnya metaverse itu, Gerben mengatakan bahwa McDonald's tidak mengajukan aplikasi ini secara tiba-tiba.

"Memiliki toko di metaverse memungkinkan konsumen memesan makanan tanpa harus melepas headset dan keluar dari dunia virtual," katanya.

Ia memperkirakan, metaverse menjadi bagian utama dari kehidupan setiap orang dalam lima tahun ke depan. "Saya pikir metaverse seperti email ketika pertama kali keluar. Orang tidak tahu apa itu dan sekarang kitamenggunakannya setiap hari," ujarnya.

Gerben memprediksi ada lebih banyak perusahaan bergerak ke metaverse. "Tidak ada yang ingin menjadi Blockbuster berikutnya," kata dia mengacu pada rantai persewaan video yang bangkrut.

McDonald's bukanlah merek makanan pertama yang melangkah ke metaverse. Pada 3 Februari, jaringan toko roti Amerika Panera Bread mengajukan merek dagang untuk "Paneraverse".

Panaraverse mirip dengan McDonald's di dunia virtual. Panera Bread akan membuat NFT, layanan hiburan virtual, dan program hadiah virtual.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan